Moneter dan Fiskal

BI Gas Pendalaman Pasar Uang dan Valas, Ini Target Transaksi 2030

Poin Penting

  1. BI mengakselerasi pendalaman pasar uang dan valas sesuai Blueprint Pendalaman Pasar Uang 2030 untuk mendukung pembiayaan ekonomi nasional.
  2. Target 2030: transaksi pasar uang Rp81 triliun per hari dan pasar valas USD18 miliar per hari.
  3. Strategi BI mencakup penguatan repo dan DNDF, pengembangan infrastruktur digital, serta sinergi pembiayaan dengan pemerintah dan KSSK.

Jakarta – Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya untuk terus mengakselerasi pendalaman pasar uang dan pasar valuta asing (valas) guna mendukung pembiayaan ekonomi nasional.

Gubernur BI, Perry Warjiyo menjelaskan, percepatan tersebut dilakukan sejalan dengan Blueprint Pendalaman Pasar Uang 2030 yang menjadi peta jalan penguasan sistem keuangan nasional.

“Dengan sasaran transaksi pasar uang naik ke Rp81 triliun per hari pada 2030, transaksi pasar valas naik ke USD18 miliar dolar per hari pada tahun 2030,” kata Perry dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025, Jumat, 28 November 2025.

Baca juga: Pilarmas Beberkan Dampak dari Kolaborasi Danantara dan BEI ke Pasar Modal RI

Untuk mencapai target tersebut, Bos Bank Sentral Indonesia itu memaparkan sejumlah langkah strategis. Di antaranya adalah mendorong peningkatan transaksi repo BI dan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) guna membentuk struktur suku bunga yang lebih efisien di pasar.

Bos Bank Sentral Indonesia ini menyebutkam sejumlah upaya untuk mencapai target tersebut di antaranya, mendorong peningkatan transaksi repo BI dan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) untuk membentuk struktur suku bunga yang efisien di pasar.

Selain itu, BI juga memperkuat peran pelaku pasar melalui pengembangan infrastruktur pasar uang dan sistem BI yang terintegrasi dengan teknologi terkini.

Sinergi pembiayaan ekonomi turut diperkuat bersama pemerintah, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Danantara, serta asosiasi industri.

Baca juga: Wacana Bunga Deposito Valas Naik, BWS Sudah Amankan Likuiditas Berbiaya Rendah

Perry menambahkan, BI terus melakukan transformasi kebijakan organisasi, termasuk mempercepat digitalisasi melalui Integrated Digital Center yang didukung oleh pusat data dan kapabilitas artificial intelligence (AI).

“Dan tentu saja akuntabilitas dengan laporan kinerja kelembagaan kepada Presiden dan DPR, juga transparansi publik,” paparnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Komitmen Pertamina EP Jalankan Praktik Keberlanjutan dan Transparansi Data

Poin Penting Pertamina EP memperkuat praktik keberlanjutan dan transparansi, yang mengantarkan perusahaan meraih peringkat Bronze… Read More

15 mins ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

49 mins ago

Livin’ Fest 2025 Resmi Hadir di Bali, Bank Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif

Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More

1 hour ago

Sentimen The Fed Bisa Topang Rupiah, Ini Proyeksi Pergerakannya

Poin Penting Rupiah berpotensi menguat didorong ekspektasi kuat pasar bahwa The Fed akan memangkas suku… Read More

2 hours ago

Kesehatan Keuangan TUGU Lampaui Industri, Ini Buktinya!

Poin Penting RBC dan RKI TUGU melampaui industri, masing-masing di 360,9% dan 272,6%, menunjukkan kesehatan… Read More

3 hours ago

Pembiayaan Syariah 2026 Diproyeksi Melejit, Ekonom BSI Soroti “Alarm” NPF Mikro

Poin Penting Pembiayaan perbankan syariah diproyeksi tumbuh dua digit pada 2025–2026, masing-masing menjadi Rp709,6 triliun… Read More

3 hours ago