Categories: Moneter dan Fiskal

BI: Fundamental Rupiah Harusnya Rp13.300-Rp13.700/USD

Penyebab rupiah melemah terhadap dolar AS juga karena masalah persepsi masyarakat yang masih menganggap bahwa dolar AS merupakan instrumen untuk berinvestasi karena nilainya yang terus menguat. Rezkiana Nisaputra

Jakarta – Tekanan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sepertinya sudah tidak terbendung lagi. Adanya tekanan global yang tak bisa dihindari, membuat rupiah semakin melemah terhadap dolar AS, bahkan sempat menyentuh di level Rp14.700 per USD.

Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini sudah dalam posisi undervalue atau dibawah batas kewajaran. Pasalnya, posisi fundamental rupiah seharusnya berada di level Rp13.300-Rp13.700 per USD.

“Kurs sekarang sudah semakin undervalue. Kalau fundamentalnya itu Rp13.300 sampai Rp13.700 di kuartal ketiga dan keempat,” ujar Perry, di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin, 28 September 2015.

Lebih lanjut dia menilai, selain karena faktor global, penyebab rupiah anjlok terhadap dolar AS juga karena masalah persepsi. Sampai saat ini, masih ada masyarakat yang menganggap bahwa dolar AS merupakan instrumen untuk berinvestasi, lantaran nilainya yang terus menguat.

“Kalau di global ada wacana kenaikan fed fund rate, dolarnya menguat, kalau di dalam negeri ada masalah persepsi. Ya kami berikan optimisme dan kami beri langkah untuk perkuat supply demand valas,” tukas Perry.

Menurut Perry, rata-rata nilai tukar pada pertengahan hingga akhir tahun masih berada pada kisaran Rp13.000an per USD. Namun, karena adanya ketidakpastian dari
suku bunga The Fed, maka kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS semakin mengalami tekanan yang begitu dalam.

“Yellen (Gubernur Bank Sentral AS) sudah sampaikan kenaikan Desember, jumlahnya kecil kemungkinan 25 bps. Ini kan menunggu. Mudah-mudahan segera diputuskan agar kepastian itu muncul,” tutupnya. (*)

Apriyani

Recent Posts

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

31 mins ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

3 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

4 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

4 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

6 hours ago

Strategi Asuransi Tri Prakarta Perkuat Layanan bagi Nasabah

Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More

6 hours ago