Categories: News UpdatePerbankan

BI-Fast Payment Segera Diterapkan, Begini Mekanismenya

Jakarta – Sesuai janji, Bank Indonesia (BI) menjelaskan mekanisme infrastruktur pembayaran retail terbarunya, BI-Fast pada Jumat, 22 Oktober 2021. Gubernur BI Perry Warjiyo mengumumkan ada 5 kebijakan yang diambil oleh Bank Sentral terkait dengan mekanisme BI-Fast.

“Pertama, kepesertaan BI-Fast terbuka untuk bank maupun non-bank, selama memenuhi 4 kriteria atau 4C yang ditetapkan, yaitu Contribution, Capability, Collaboration, Champion and Readiness,” ujar Perry pada paparan virtualnya, 22 Oktober 2021.

Perry mempersilahkan setiap industri bank dan non-bank untuk berlomba-lomba menyiapkan infrastruktur sesuai dengan kriteria yang ada. Implementasi tahap pertama akan diterapkan pada Minggu Kedua Desember 2021 dan tahap kedua akan diterapkan pada minggu keempat Januari 2022.

Kemudian, kebijakan kedua adalah soal peserta. BI menetapkan ada 22 bank yang siap pada tahap pertama dan 22 peserta lainnya pada tahap kedua. BI mengungkapkan jumlah peserta ini akan terus bertambah setiap 6 minggu sekali dan akan di evaluasi setiap periodenya.

Kebijakan ketiga adalah terkait dengan penyediaan infrastruktur. BI mempersilahkan setiap bank atau non-bank untuk menyelenggarakan BI-Fast secara mandiri atau afiliasi. Artinya, peserta bisa bergotong royong dengan sistem sharing dalam implementasi BI-Fast.

Keempat, BI menetapkan nominal maksimum per transaksi menggunakan BI-Fast adalah sebesar Rp250 juta. Perry menjelaskan, alasan penetapan nominal maksimum ini karena BI-Fast ditujukan untuk transaksi retail. Transaksi Wholesale dengan nominal yang lebih besar bisa menggunakan RTGS.

Terakhir dan kelima skema harga yang diterapkan per transaksi BI-Fast. Perry mengungkapkan, nominal yang ditetapkan dari BI ke peserta sebesar Rp19. Lalu, batas maksimal yang boleh diterapkan dari peserta ke nasabah adalah sebesar Rp2.500.

“Saya mengharapkan masyarakat terus ikut megkampanyekan penggunaan QRIS dan BI-Fast agar volume penggunaannya semakin masif,” ujar Perry. (*)

 

Editor: Rezkiana Np

Evan Yulian

Recent Posts

Allianz Syariah Ajak Masyarakat Pahami Pentingnya Perlindungan Asuransi

Jakarta - PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah) terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat tentang… Read More

5 hours ago

BPJS Ketenagakerjaan Terapkan Strategi Baru untuk Tangkal Fraud

Jakarta – Pesatnya perkembangan teknologi di era modern tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga meningkatkan… Read More

6 hours ago

Tingkatkan Kesejahteraan Pensiunan, Bank Mandiri Taspen Hadirkan Program Wirausaha

Jakarta - Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) terus menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan para nasabahnya,… Read More

6 hours ago

OJK Sebut Rencana BTN Akuisisi Bank Syariah Masih Evaluasi Internal

Jakarta – Rencana aksi korporasi BTN untuk mengakuisisi bank syariah lain masih belum menemukan titik terang. Otoritas… Read More

7 hours ago

DPLK AXA Mandiri Jalin Kerja Sama Strategis

Suasana saat penandatanganan strategis antara Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT AXA Mandiri Financial Services (DPLK… Read More

8 hours ago

Ini Dia Perusahaan Jumbo yang Bakal IPO di Akhir 2024

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan satu perusahaan dengan kategori lighthouse yang… Read More

8 hours ago