Jakarta– Bank Indonesia (BI) sebagai salah satu Co-chair dari ASEAN Senior Level Committee (SLC) on Financial Integration bersama dengan Bangko Sentral ng Pilipinas menjadi lead dalam penyusunan ASEAN Financial Integration Framework (AFIF) 2025 termasuk menyusun dan mendorong adopsi dari Strategic Action Plan (SAP) for ASEAN Financial Integration 2025 beserta Key Performance Indicators (KPI).
Direktur Departemen Internasional Bank Indonesia (BI) Wahyu Pratomo
menjelaskan, berdasarkan AFIF tersebut, Indonesia telah mengarahkan proses integrasi keuangan di ASEAN untuk selalu memperhatikan tiga pilar utama.
“Sekarang 10 negara ASEAN komitmen mencapai milestone 2025. Ada kita sebut proses integrasi di sektor ekonomi dan keuangan,” kata Wahyu pada acara Bincang-bincang Media di Kompleks Perkantoran BI Jakarta, Selasa 9 April 2019.
Pada pilar pertama Wahyu menjelaskan, pihaknya mendorong terciptanya integrasi Keuangan, artinya proses integrasi bertujuan untuk meningkatkan interkoneksi jasa dan pasar keuangan di ASEAN.
Pilar kedua ialah inklusi keuangan, artinya proses integrasi keuangan ASEAN harus ditujukan untuk meningkatkan inklusi jasa keuangan, sehingga integrasi dapat dirasakan manfaatnya oleh semua negara anggota dan juga oleh seluruh lapisan masyarakat. Sementara pilar ketiga ialah stabilitas keuangan.
“Artinya proses integrasi keuangan ASEAN harus memperhatikan stabilitas sistem keuangan di setiap negara anggota dan juga di kawasan,” tukas Wahyu. (*)
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More