Moneter dan Fiskal

BI Dorong Pemerintah Genjot Investasi Berbasis Ekspor

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mendukung penuh keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendongkrak angka ekspor dan juga nilai investasi Indonesia. Untuk itu, pemerintah harus menggenjot angka investasi berbasis ekspor.

Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di Jakarta, Kamis, 8 Februari 2018. Menurutnya, dengan menggenjot investasi berbasis ekspor, diharapkan dapat menopang perekonomian nasional di tahun ini.

“Kita perlu mendorong ekspor dan mendorong investasi yang berorientasi kepada ekspor supaya rasio utang luar negeri terhadap penerimaan ekpor barang dan jasa menjadi lebih baik,” ujarnya.

Dia menilai, kondisi rasio utang luar negeri terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional masih stabil bila dibandingkan dengan negara Asia lainnya. Hingga kuartal III-2017 rasio utang luar negeri Indonesia terhadap PDB tercatat 34 persen atau tak jauh berbeda dengan Thailand yang sebesar 33,9 persen dan Philippina 31 persen.

“Rasio utang luar negeri masih 34 persen dari PDB gak jauh beda Thailand. Tapi bedanya dengan Thailand kalau dia punya pendapatan ekpor besar sekali,” ucap Mirza.

Namun demikian, jika dilihat nilai ekspor Indonesia pada tahun 2016 tercatat hanya US$145 juta. Angka tersebut kalah dari negara tetangga seperti Malaysia yang tercatat US$184 juta dan juga Thailand US$231 juta. Padahal, dari sisi jumlah penduduk, Indonesia lebih banyak penduduknya dibandingkan dua negara itu.

Dirinya menyebut, Pemerintah harus lebih menggenjot investasi di sektor barang dan jasa guna meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi nasional. “Saya setuju bila Presiden inginnya dorong investasi barang dan jasa. Misal kalau jasa kira genjot pariwisata, intinya arahan presiden untuk dorong ekpor dan investasi sudah tepat,” tukas Mirza.

Sebagai informasi, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatatkan angka realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) telah mencapai Rp692,8 triliun di sepanjang 2017 Angka tersebut melampaui target realisasi investasi tahun 2017 sebesar Rp678,8 triliun. (*)

Suheriadi

Recent Posts

RUPST Maybank Angkat Kembali Dato’ Khairussaleh Ramli Jadi Presiden Komisaris

Jakarta – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (Perseroan) tahun… Read More

7 hours ago

Perkuat Layanan Digital, CIMB Niaga Hadirkan Digital Branch Batam-Nagoya

Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) terus menghadirkan inovasi layanan perbankan digital… Read More

8 hours ago

Warga RI Makin Doyan Ngutang di Paylater, Ini Buktinya

Jakarta – Skema pembiayaan beli sekarang bayar nanti (buy now pay later/BNPL) terus menunjukkan ekspansi… Read More

8 hours ago

Dukung Palestina, Pemerintah Siap Evakuasi Kemanusiaan Tanpa Relokasi Permanen

Jakarta - Pemerintah Indonesia tengah mengintensifkan upaya diplomatik dan kemanusiaan di kawasan Timur Tengah, khususnya… Read More

8 hours ago

Transaksi Digital Bank Mega Syariah Melonjak 30 Persen Selama Lebaran 2025

Jakarta - PT Bank Mega Syariah mencatat adanya peningkatan volume transaksi digital pada mobile banking… Read More

8 hours ago

Outstanding Pembiayaan Fintech P2P Lending Capai Rp80,07 T, OJK Soroti Kenaikan Kredit Macet

Jakarta – Industri pembiayaan berbasis teknologi atau fintech peer-to-peer (P2P) lending terus mencatatkan pertumbuhan pesat… Read More

8 hours ago