Menteri Keuangan (Menkeu) yang baru, Purbaya Yudhi Sadewa (kiri) dan mantan Menkeu Sri Mulyani ketika mengikuti acara serah terima jabatan Menkeu, di Aula Mezzanine, Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 9 September 2025. (Foto: Erman Subekti)
Jakarta – Bank Indonesia (BI) diproyeksikan menahan suku bunga acuan atau BI Rate pada level 5 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) September 2025, meski Federal Reserve (The Fed) memiliki ruang cukup besar untuk memangkas Fed Funds Rate (FFR).
“Kami memperkirakan Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga kebijakan pada level 5 persen dalam RDG September 2025, meskipun The Fed memiliki ruang yang cukup lebar untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps pada FOMC September 2025 seiring melemahnya pasar tenaga kerja AS,” ujar Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede saat dihubungi Infobanknews, Selasa, 16 September 2025.
Baca juga: Ekonom Ramal BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5 Persen, Ini Alasannya
Menurut Josua, keputusan menahan BI Rate didorong oleh pertimbangan stabilitas rupiah, terutama setelah terjadinya demonstrasi besar di sejumlah wilayah pada akhir Agustus 2025 serta reshuffle kabinet yang menggantikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan Purbaya Yudhi Sadewa.
“Di bawah kepemimpinan Purbaya, arah kebijakan fiskal Indonesia diperkirakan tetap menekankan disiplin fiskal sebagaimana era sebelumnya, namun dengan penekanan yang lebih kuat pada kebijakan fiskal yang pro pertumbuhan dibandingkan sekadar menjaga stabilitas,” katanya.
Baca juga: Jelang Rapat FOMC September, The Fed Berpeluang Pangkas Suku Bunga 25 Bps
Josua menambahkan, kebijakan fiskal Purbaya membuat investor global berhati-hati dan memilih menunggu arah kebijakan lebih lanjut. Hal ini membatasi arus modal asing masuk, sehingga memberi tekanan pada stabilitas rupiah.
“Oleh karena itu, kami menilai Bank Indonesia akan cenderung bersikap lebih sabar dalam RDG September 2025, meskipun ruang untuk pemangkasan BI-rate masih relatif terbuka lebar,” imbuhnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More