Jakarta – Bank Indonesia (BI) diperkirakan bakal mempertahankan suku bunga acuan 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 3,50% setelah terakhir memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) di periode Febuari lalu.
“Diperkirakan hal ini disebabkan oleh masih rendahnya tingkat inflasi di Indonesia pada bulan Maret sebesar 1,37%yoy, yang secara relatif masih di bawah target BI sebesar 3±1%,” kata Ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada Infobanknews di Jakarta, Selasa 20 April 2021.
Josua juga menilai, BI tidak akan menurunkan suku bunganya sejalan dengan masih depresiasi Rupiah yang secara year-to-date, melemah hingga 3,7%.
Di sisi lain, kenaikan impor pada bulan Maret 2021 memberikan sinyal bahwa ke depannya transaksi berjalan akan kembali mencatatkan defisit sejalan dengan pemulihan ekonomi, yang mendorong permintaan impor.
“Berdasarkan kondisi makroekonomi tersebut, BI diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunganya pada RDG bulan ini,” pungkas Josua. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 26… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan resmi mencabut izin usaha perusahaan pembiayaan PT BCA… Read More
Jakarta - PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) baru saja melangsungkan penawaran umum perdana saham… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini (9/1) kembali kedatangan dua perusahaan… Read More
Jakarta – Indonesia dan Hong Kong didorong untuk mengoptimalkan peluang meningkatkan perdagangan bilateral dan investasi.… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka naik 0,18 persen ke level 7.093,32… Read More