Ilustrasi suku bunga. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Bank Indonesia (BI) dinilai perlu untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan atau BI Rate di level 6 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 18-19 November 2024.
Hal tersebut diungkapkan Ekonom Senior Ryan Kiryanto dari Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI). Langkah menahan suku bunga acuan bukan tanpa alasan. Menurut Ryan, kemenangan Donald Trump di Piplres Amerika Serikat (AS) dinilai telah berdampak pada ‘ketidaknyamanan’ baru di dunia internasional.
“Ini membuat langkah The Fed makin pelit menurunkan suku bunga acuan (FFR). Pasca kemenangan Trump, perkembangan rupiah juga masih berada dalam tekanan hebat,” jelas Ryan kepada Infobanknews, 19 November 2024.
Baca juga: Rupiah Diprediksi Menguat di Kisaran Rp15.800 per Dolar AS
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, kata Ryan, pilihan terbaik pada RDG BI November 2024 adalah tetap menahan BI Rate di level 6 persen, meskipun sebenarnya inflasi domestik terkendali dan perekonomian sedang butuh stimulus pelonggaran kebijakan moneter.
“Dengan tema BI akan lebih pro-stability, maka opsi yang rasional adalah BI melanjutkan langkah menahan BI Rate tetap 6 persen,” jelasnya.
Baca juga: Reksa Dana PNM Indeks Infobank15: Solusi Investasi di Tengah Momentum Penurunan Suku Bunga
Ke depan, Ryan menilai, BI punya ruang cukup untuk menurunkan BI Rate minimal 25 basis poin (bps). Namun, penurunan tersebut harus mempertimbangkan beberapa hal. Mulai dari kondisi rupiah menguat dan stabil di kisaran Rp 15.300/dolar AS, inflasi terjaga di kisaran 2,5 persen dan stabilitas politik domestik terjaga.
“Andai kata pun kali ini RDG BI menurunkan BI Rate ke 5,75 persen, maka ruang BI untuk menurunkan BI Rate lagi di bulan-bulan berikutnya menjadi makin amat terbatas. Menurut saya, prioritas saat ini adalah pro stability over pro growth,” ungkapnya. (*)
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More