Lebih lanjut Agus mengungkapkan, bahwa sejauh ini investasi TI di sektor-sektor utama pemberi kontribusi ke pertumbuhan ekonomi seperti sektor manufaktur dan pertambangan relatif masih rendah, bahkan cenderung lebih rendah bila dibandingkan dengan negara-negara dalam kelompok yang sama.
“Namun investasi yang cukup tinggi tercatat di sektor tersier seperti e-commerce dan fintech yang pada 2016 diperkirakan mencapai sebesar USD1,7 miliar,” tutur mantan Menteri Keuangan ini.
Baca juga: Pemerintah Yakin Investasi Dukung Realisasi Target Perekonomian
Dirinya meyakini, apabila hambatan-hambatan dalam pemanfaatan teknologi digital tersebut dapat diatasi, maka diperkirakan bahwa digitalisasi ekonomi mampu memberikan nilai tambah sebesar USD150 miliar terhadap PDB Indonesia pada tahun 2025 mendatang atau sekitar 10 persen terhadap PDB.
“Yang juga nantinya akan dibarengi dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja mencapai hampir 4 juta orang. Ini berdasarkan Studi Mc Kinsey Indonesia pada 2016,” ucapnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting Sebanyak 994.549 kendaraan meninggalkan Jabotabek pada H-7 hingga H-2 libur Natal 2025 melalui… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,55 persen ke level 8.537,91 pada perdagangan terakhir jelang libur… Read More
Poin Penting OJK menyetujui konsolidasi 130 BPR/BPRS sepanjang 2025, yang telah digabung menjadi 45 BPR/BPRS… Read More
Poin Penting Danantara Indonesia melalui DIM menandatangani HoA dengan PLN untuk menjajaki investasi proyek energi… Read More
Poin Penting OJK resmi menerbitkan POJK 32/2025 untuk mengatur penyelenggaraan Buy Now Pay Later (BNPL/paylater)… Read More
Poin Penting Bank Mega Syariah menyalurkan pembiayaan sindikasi Rp870 miliar untuk proyek properti Borneo Bay… Read More