BI: Defisit Transaksi Berjalan 3% Masih Aman
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengaku belum begitu khawatir terhadap meningkatnya angka defisit transaksi berjalan. Sebab, BI menilai meningkatnya defisit transaksi berjalan akibat dari peningkatan aktivitas ekonomi domestik.
“Peningkatan defisit transaksi berjalan dipengaruhi oleh tingginya kenaikan impor baik bahan baku, barang modal dan barang konsumsi sejalan dengan meningkatnya aktivitas ekonomi domestik, yang melebihi dari kenaikan ekspor,” kata Perry di Kompleks BI Jakarta, Rabu 15 Agustus 2018.
Ke depan, Perry menyebut kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) diperkirakan akan tetap baik dengan defisit transaksi berjalan yang dalam batas yang aman dan dapat menopang ketahanan sektor eksternal.
Baca juga: Triwulan II Defisit Transaksi Berjalan Bengkak 3% PDB
Perry menambahkan, pihaknya juga terus melakukan pengendalian sisi permintaan termasuk melalui kebijakan moneter, penurunan defisit transaksi berjalan juga didukung oleh langkah-langkah Pemerintah dalam mendorong ekspor dan pariwisata serta untuk mengendalikan impor, termasuk penundaan proyek-proyek yang mempunyai kandungan impor yang tinggi.
Sebagai informasi, BI mencatat defisit transaksi berjalan meningkat pada triwulan II 2018. Defisit transaksi berjalan tercatat 8,0 miliar dolar AS (3,0% PDB) pada triwulan II 2018, lebih tinggi dibandingkan dengan defisit triwulan sebelumnya sebesar 5,7 miliar dolar AS (2,2% PDB). (*)
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More