Moneter dan Fiskal

BI: Dampak Tax Amnesty ke Inflasi Minim

Jakarta – Bank Indonesia (BI) menilai, program pemerintah terkait tax amnesty atau pengampunan pajak yang saat ini disambut baik oleh Warga Negara Indonesia (WNI) diperkirakan tidak berpengaruh banyak terhadap laju inflasi.

Menurut Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung, kendati pengeluaran pemerintah meningkat akibat sosialisasi tax amnesty yang terus dilakukan baik oleh pemerintah maupun lembaga terkait, namun dampak tax amnesty terhadap inflasi masih terlalu minim.

“Seandainya tax amnesty akan tambah pengeluaran pemerintah dan sebagainya, tapi dampaknya saya kira masih terlalu minim untuk tahun ini,” ujar Juda di Gedung BI, Jakarta, Rabu, 3 Agustus 2016.

Dia meyakini, laju inflasi sampai dengan akhir tahun akan terjaga sesuai dengan target BI yang berada pada kisaran 4% plus minus 1%. Hal ini tercermin pada inflasi Juli 2016 yang tercatat 0,69%, dengan tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juli) 2016 sebesar 1,76% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2016 terhadap Juli 2015) sebesar 3,21%.

“Mengenai inflasi Juli 2016 memang diawal-awal Minggu sudah tinggi yaa, Minggu pertama 1,2%, Minggu kedua 1,128%. Akhirnya sekarang turun dibawah 1% yakni 0,69%. Ini jauh lebih rendah dari rata-rata,” ucapnya.

Terjaganya inflasi, terutama bersumber dari inflasi komponen volatile foods dan inflasi komponen inti yang rendah. Inflasi komponen volatile foods pad Juli 2016 tercatat sebesar 1,20% (month to month/mtm) atau 7,14% (year on year/yoy), lebih rendah dari rata-rata inflasi volatile foods pada periode Juli dalam empat tahun terakhir.

Inflasi komponen ini terutama bersumber dari peningkatan harga komoditas bawang merah, daging ayam ras, kentang, ikan segar, beras, cabai merah dan daging sapi, seiring dengan meningkatnya permintaan saat Idul Fitri. Namun, inflasi volatile foods tertahan dengan menurunnya harga komoditas lainnya seperti telur ayam ras, sawi hijau, dan sawi putih.

“Saya kira inflasi tahun ini bukan big issue lah, saya kira tahun ini makin terjaga,” tutup Juda. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

7 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

8 hours ago

Donald Trump Isyaratkan Akhiri Konflik Gaza Sebelum Biden Lengser

Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan rencana untuk mengakhiri konflik yang berlangsung… Read More

23 hours ago

Allianz Catat Pertumbuhan GWP 10 Persen di November 2024, Segini Nilainya

Jakarta – PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) mencatatkan pertumbuhan positif untuk Growth Written Premium atau GWP… Read More

23 hours ago

Stok Energi Primer Cukup, PLN Siap Pasok Listrik Andal Selama Nataru

Jakarta - PT PLN (Persero) memastikan keandalan pasokan listrik menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru… Read More

23 hours ago

Kualitas Aset Membaik, KB Bank Targetkan Peningkatan NII hingga 2,3 Persen di 2025

Jakarta– KB Bank mulai mencetak kinerja positif dengan perbaikan kualitas aset dan ekspansi portofolio kredit… Read More

24 hours ago