Jakarta – Bank Indonesia (BI) memastikan dampak fluktuasi nilai tukar rupiah tidak mengganggu stabilitas inflasi nasional. Hal tersebut sesuai dengan tetap terkendalinya inflasi dengan tiga faktor utama yang mendukung dampak nilai tukar terhadap inflasi terkendali .
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pada saat high level meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat. Perry menyebut, faktor pertama yang menyebabkan terkendalinya inflasi tersebut ialah nilai tukar yang terdepresiasi tidak terlalu dalam.
“Kami tegaskan dampak nilai tukar terhadap inflasi terkendali dengan tiga faktor, pertama bahwa tingkat pelemahan rupiah secara Year to Date (ytd) 7 persen dan ini lebih rendah dari negara lain misal Brazil dan Turki,” kata Perry di Jakarta, Jumat 24 Agustus 2018.
Sedangkan faktor kedua yang membuat imported inflation terkendali adalah supply barang yang dimiliki lebih besar dari tingkat permintaan barang. Dimana meski permintaan naik namun hal tersebut masih di bawah kapasitas produksi nasional.
Sedangkan faktor ketiga yang membuat stabilitas inflasi ialah masih besarnya harapan serta ekpsetasi dari pasar, serta dari pelaku usaha.
“Eksperasi terjangar secara baik. Kalau kita lihat ekspektasi apakah diukur dari survei kegiatan usaha,konsumen, ekspektasi terjaga di kisaran 3,5 plus minus satu persen. Itu menunjukkan pengaruh nilai ujar terhadap inflasi terkendali,” tambah Perry.
Sebelumnya, Pemerintah berupaya untuk terus menjaga angka inflasi pada rentang 3,5 persen plus minus 1 persen hingga akhir tahun 2018, target tersebut juga tertulis dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2019. Pemerintah mengaku akan terus melakukan kordinasi kebijakan untuk tetap menjaga angka inflasi tersebut. (*)
Jakarta – KB Bank menjalin kemitraan dengan PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) melalui program… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis, 19 Desember 2024, kembali… Read More
Jakarta - Per 1 Januari 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan seluruh perusahaan asuransi dan… Read More
Jakarta – Meski dikabarkan mengalami serangan ramsomware, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) memastikan saat ini data… Read More
Jakarta - Di tengah tantangan global yang terus meningkat, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis NFC (Near Field Communication)… Read More