Headline

BI Catat Kredit Perbankan Tumbuh 12,7% di September 2018

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, penyaluran kredit perbankan pada September 2018 mengalami pertumbuhan sebesar 12,7 persen (yoy) atau lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan kredit dibulan sebelumnya yang tercatat sebesar 11,9 persen (yoy).

Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo, di Gedung BI, Jakarta, Jumat, 19 Oktober 2018. Berdasarkan jenis penggunaannya, kata dia, peningkatan pertumbuhan kredit perbankan di September 2018 yang sebesar 12,7 persen itu terjadi pada kredit investasi dan kredit modal kerja.

“Ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya dan komponen pertumbuhan kredit baik modal kerja atau kredit investasi dan sektor manufakturing ke ekspor cukup baik dibanding jasa,” ujar Perry.

Penyaluran kredit yang terus mengalami pertumbuhan positif ini, menunjukkan bahwa, aktifitas perbankan dan intermediasinya cukup baik. Dengan perkembangan tersebut, BI meyakini pertumbuhan kredit 2018 masih akan berada dalam kisaran proyeksi 10-12 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan tahun 2017 sebesar 8,2 persen (yoy).

Baca juga: BI: Suku Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun 1,55%

Berdasarkan Survei Perbankan BI juga mengindikasikan bahwa pertumbuhan kredit baru akan meningkat di triwulan IV 2018, yang tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kredit baru yang meningkat menjadi 94,8 persen. Hal ini juga didorong oleh tingginya optimisme responden seiring pertumbuhan ekonomi yang masih kuat, risiko penyaluran kredit yang rendah, dan rasio kecukupan modal yang meningkat.

Perkiraan meningkatnya pertumbuhan kredit pada triwulan IV 2018 juga disertai standar penyaluran kredit yang akan lebih ketat. Hal ini tercermin dari Indeks Lending Standard sebesar 17,7 persen, lebih tinggi dari 3,8 persen pada periode sebelumnya. Pengetatan penyaluran kredit terutama akan dilakukan terhadap kredit investasi dan kredit modal kerja, yaitu pada aspek plafon kredit, premi kredit yang berisiko dan jangka waktu pemberian kredit.

Di sisi lain, kebijakan penyaluran kredit konsumsi terindikasi masih relatif longgar, terutama pada kredit kepemilikan rumah/apartemen (KPR/KPA) seiring kebijakan Bank Indonesia terkait relaksasi Loan To Value (LTV) kredit/pembiayaan perumahan. Transmisi peningkatan suku bunga acuan sepertinya belum berdampak pada pertumbuhan kredit perbankan. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

5 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

6 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

9 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

9 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

10 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

12 hours ago