Perbankan dan Keuangan

BI Catat DPK Perbankan Tumbuh 8,5 Persen Jadi Rp9.217,9 Triliun

Poin Penting

  • DPK Perbankan Tumbuh 8,5% yoy: Total dana pihak ketiga tercatat Rp9.217,9 triliun, didorong pertumbuhan tabungan 8,8% yoy.
  • Penyaluran kredit naik 7,9% yoy: KMK, KI, dan KK meningkat, sementara kredit UMKM skala mikro dan menengah terkontraksi.
  • Suku bunga menurun: Kredit rata-rata 8,95%, simpanan berjangka turun di sebagian tenor, tenor 12 bulan relatif stabil.

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan pada November 2025 tercatat sebesar Rp9.217,9 triliun atau tumbuh 8,5 persen yoy, meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,2 persen yoy.

Berdasarkan Analisis Perkembangan Uang Beredar yang diterbitkan BI, pertumbuhan tersebut didorong oleh pertumbuhan tabungan sebesar 8,8 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 7,2 persen yoy.

Sementara itu, giro dan simpanan berjangka tumbuh masing-masing sebesar 12,8 persen yoy dan 4,7 persen yoy, setelah pada Oktober 2025 tumbuh masing-masing sebesar 13,2 persen yoy dan 4,9 persen yoy.

Baca juga: BI Catat Uang Beredar Tumbuh 8,3 Persen Jadi Rp9.891,6 Triliun pada November 2025

Adapun, berdasarkan golongan nasabah, kenaikan pertumbuhan DPK terutama didorong oleh kenaikan pertumbuhan DPK perorangan menjadi sebesar 2,7 persen yoy dari 0,8 persen dari 0,8 persen yoy pada bulan sebelumnya.

Penyaluran Kredit Meningkat

Selain itu, kredit yang disalurkan oleh perbankan pada November 2025 tumbuh lebih tinggi. Penyaluran kredit pada November 2025 tercatat sebesar Rp8.196,4 triliun atau tumbuh 7,9 persen yoy, meningkat dibandingkan pertumbuhan pada Oktober 2025 sebesar 7,0 persen yoy.

Penyaluran kredit kepada debitur korporasi dan perorangan tumbuh masing-masing sebesar 11,5 persen yoy dan 3,7 persen yoy.

Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Modal Kerja (KMK) pada November 2025 tumbuh sebesar 2,5 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 2,1 persen yoy. Perkembangan KMK terutama bersumber dari pertumbuhan sektor konstruksi dan jasa-jasa.

Kemudian, Kredit Investasi (KI) pada November 2025 tumbuh sebesar 17,8 persen yoy, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 15,0 persen yoy, terutama bersumber dari sektor pengangkutan dan komunikasi, serta sektor industri pengolahan dan sejenisnya.

Baca juga: BI Optimistis Pertumbuhan Kredit Desember 2025 Tembus 8 Persen

Sementara itu, Kredit Konsumsi (KK) pada November 2025 tumbuh sebesar 7,2 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan Oktober 2025 yang tumbuh sebesar 6,9 persen yoy, didorong oleh perkembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Multiguna.

Secara rinci, penyaluran kredit properti tumbuh sebesar 7,4 persen yoy, meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 5,0 persen yoy terutama berasal dari pertumbuhan kredit kredit real estate 8,2 persen yoy.

Selanjutnya, penyaluran kredit kepada UMKM pada November 2025 terkontraksi sebesar 0,7 persen yoy, setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 0,1 persen yoy.

Kontraksi tersebut didorong oleh kredit skala mikro dan menengah yang masing-masing terkontraksi sebesar 5,5 persen yoy dan 0,6 persen yoy. Sementara itu, kredit UMKM pada skala kecil tumbuh sebesar 5,9 persen yoy.

Berdasarkan jenis penggunaan, kontraksi kredit UMKM pada November 2025 dipengaruhi oleh Kredit Modal Kerja -4,1 persen yoy.

Suku Bunga Kredit dan Simpanan Menurun

Di samping itu, BI juga mencatat suku bunga kredit dan suku bunga simpanan mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Rata-rata tertimbang suku bunga kredit pada November 2025 sebesar 8,95 persen, menurun dibandingkan suku bunga kredit bulan sebelumnya sebesar 9,00 persen.

Suku bunga simpanan berjangka juga menurun pada tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 24 bulan, masing-masing sebesar 4,21 persen, 4,72 persen, 5,03 persen, dan 4,33 persen, setelah pada Oktober 2025 masing-masing tercatat sebesar 4,33 persen, 4,98 persen, 5,15 persen, dan 4,44 persen.

Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka pada tenor 12 bulan sebesar 4,82 persen, relatif stabil dibandingkan suku bunga pada bulan sebelumnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Jaga Kerpercayaan Pasar, Ini Pesan Penting Ketua DPN IAI untuk Akuntan

Poin Penting Akuntan harus menjaga kredibilitas laporan, integritas, dan tata kelola untuk kepercayaan pasar. IAI… Read More

10 mins ago

Strategi MSIG Indonesia Hadapi Tantangan Asuransi Masa Depan

Poin Penting MSIG Indonesia menata ulang strategi untuk menghadapi risiko iklim, transformasi energi, dan digitalisasi… Read More

19 mins ago

KSEI Distribusikan Aksi Korporasi Emiten Capai Rp464 Triliun

Poin Penting Nilai distribusi aksi korporasi emiten sepanjang 2025 mencapai Rp464 triliun lewat 7.048 tindakan… Read More

26 mins ago

KSEI Catat Investor Pasar Modal Tembus 20,12 Juta

Poin Penting Investor pasar modal tembus 20,12 juta SID, tumbuh 35 persen sepanjang 2025 Investor… Read More

37 mins ago

KB Bank Gandeng Tjiwi Kimia Terbitkan Sukuk Rp400 Miliar, Perkuat Kualitas Aset

Poin Penting KB Bank dan Tjiwi Kimia lakukan transaksi sukuk Rp400 miliar untuk perkuat kualitas… Read More

44 mins ago

Tugure Menerima Kunjungan Gubernur Aceh, Tegaskan Komitmen Dukung Pemulihan Bencana

Poin Penting Tugure berkomitmen percepat klaim dan koordinasi dengan asuransi untuk mendukung pemulihan bencana Aceh.… Read More

1 hour ago