Jakarta–Bank Indonesia (BI) meyakini, aliran masuk dana asing (capital inflow) ke Indonesia lebih besar. Hal ini lantaran sejumlah negara-negara di dunia tengah menerapkan suku bunga negatif yang bertujuan untuk mendorong tingkat konsumsi masyarakat.
Kondisi ini membuat BI optimis kondisi moneter di dalam negeri akan semakin membaik. Menurut Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung, banyaknya negara-negara maju yang menerapkan suku bunga negatif, tentu akan berdampak positif terhadap potensi dana asing yang masuk ke Indonesia.
“Tahun lalu dihadapkan pada situasi di mana Amerika mau mengetatkan dan yang lain melonggarkan. Jadi uang itu akan lari ke Amerika. Sekarang ini, Amerika sudah mulai kelihatan ragu terhadap kondisi ekonomi mereka. Kami optimist,” ujar Juda di Jakarta, Kamis, 25 Februari 2016.
Menurutnya, kondisi ekonomi AS yang belum secara keseluruhan membaik, diperkirakan akan berdampak terhadap rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga acuannya. Dia melihat, bahwa sampai saat ini sepertinya bank sentral AS masih akan menahan suku bunganya, lantaran perekonomian yang belum membaik.
“Makanya tidak heran Januari, Februari uang sudah mulai masuk ke kita. Uang mulai masuk ke negara-negara emerging market seperti Indonesia,” tukas Juda.
Terlebih, kata dia, dengan adanya dana asing yang sudah mulai masuk ke Indonesia, maka diperkirakan akan memberikan sentimen positif terhadap laju Rupiah. Namun demikian, pihaknya tetap akan mewaspadai sentimen yang ada yang dapat berpengaruh laju Rupiah.
“Kita tetap harus hati-hati dengan inflow yang masuk. Karena inflow yang masuk sekarang ini sifatnya sangat jangka pendek. Inflow kan pada sekarang masuk, nanti dikhawatirkan keluar,” tutup Juda. (*) Rezkiana Nisaputra
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More