Moneter dan Fiskal

BI: Capital Inflow Deras, Beri Sentimen Positif Rupiah

Jakarta – Aliran dana asing yang masuk ke Indonesia (capital inflow) sampai dengan pertengahan Juli 2016 mencapai Rp110 triliun atau meningkat 50% jika dibandingkan dengan tahun lalu diperiode yang sama.

Gubernur BI Agus DW Martowardojo menilai, meningkatnya capital inflow tersebut akan memberikan sentimen positif pada pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Menurutnya, sampai dengan akhir tahun ini, rata-rata pergerakan rupiah diprediksi akan berada pada level Rp13.000 per dollar AS.

“Kita melihat bahwa ini (capital inflow) baik untuk mendukung penguatan rupiah. Sampai akhir tahun nilai tukar rata-rata Rp13.300. Sampe 15 Juli ini Rp13.400 per US$,” ujar Agus di Gedung Paripurna, Jakarta, Senin malam, 18 Juli 2016.

Terlebih, kata dia, kebijakan pemerintah terkait dengan tax amnesty (pengampunan pajak) diperkirakan bakal menambah aliran dana asing yang masuk semakin deras, lantaran potensi dana repatriasi tax amnesty yang begitu besar di 2016 ini.

“Kita masih merasa sepanjang tahun ini yakni di kuartal IV 2016 akan ada sumber dana yang masuk cukup kuat yang didukung oleh program tax amnesty akan membawa dana masuk ke Indonesia dalam bentuk repatriasi membuat ketersedian valas cukup besar,” ucap Agus.

Melihat capital inflow yang meningkat tersebut, Agus menilai, bahwa kondisi pasar di Indonesia masih menunjukkan confident. Sementara di sisi lain, pelaku investor juga menilai bahwa pasar Indonesia masih aman ditengah kondisi perekonomian global yang masih melambat.

“Kita juga melihat bahwa besarnya dana yang masuk ke Indonesia ini menunjukan confident kepercayaan investor yang besar terhadap Indonesia ditengah melemahnya ekonomi dunia dan juga tidak berpengaruh dampak dari brexit,” paparnya.

Dia berharap, dengan adanya kebijakan pengampunan pajak ini akan ikut mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. “Didukung juga foreign direct investment diperkirakan ekonomi Indonesia di 2017 akan lebih baik karena ekonomi dunia diberikan pandangan akan lebih baik,” tutupnya. (*)

 

Editor : Apriyani K

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Di Atas Industri! Laba Bank Kaltimtara Tumbuh 37,93 Persen di 2024 jadi Rp549,73 Miliar

Jakarta - Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Bank Kaltimtara) mencatatkan pertumbuhan laba… Read More

10 hours ago

BSI Rayakan 4 Tahun Perjalanan dengan Santuni 4.444 Anak Yatim di Momentum Ramadhan

Jakarta – Bank Syariah Indonesia (BSI) menggelar acara santunan untuk 4.444 anak yatim di Jakarta… Read More

10 hours ago

Bos BEI Pede Pasar Modal Bisa Sumbang 61 Persen dari Target Investasi Rp14.000 T

Jakarta – Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffry Hendrik mengungkapkan, pasar modal di… Read More

10 hours ago

Duh, Neraca Perdagangan RI Februari 2025 Diramal Susut jadi USD1,85 Miliar

Jakarta- Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memproyeksikan neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2025 diperkirakan… Read More

10 hours ago

Menteri Rosan Patok Target Investasi Rp13.000 Triliun di 2029

Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mematok target investasi… Read More

10 hours ago

Bank Aladin Syariah Gandeng Aksesmu Sasar UMKM Sektor Ritel

Jakarta – Bank Aladin Syariah menjalin kemitraan strategis dengan Aksesmu, aplikasi belanja grosir untuk kebutuhan… Read More

12 hours ago