News Update

BI : Penurunan Bunga Perbankan Lambat

Jakarta–Bank Indonesia (BI) menilai penurunan suku bunga perbankan masih lambat menyusul penurunan suku bunga acuan. Seperti diketahui, bank sentral sudah beberapa kali menurunkan suku bunga acuan, baik BI rate maupun yang terbaru lewat BI 7 Day Reverse Repo Rate.

“Kemarin kita diskusi bahwa secara year to date (tahun berjalan) tingkat bunga sudah turun 100 basis poin (bps). Deposit 100 bps, lending 52 bps. Dan itu belum bisa turun. Kelihatannya memang masih ada penyesuaian di perbankan,” tukas Gubernur BI, Agus D.W. Martowardojo di Jakarta, Jumat, 23 September 2016.

(Baca juga: Jaga Transaksi e-Commerce, BI Siap Rilis 2 Aturan)

Sepanjang tahun ini sampai dengan Juli 2016, BI telah menurunkan BI rate sebesar 100 bps. Suku bunga acuan turun dari 7,50% menjadi 6,50%. Kemudian, suku bunga acuan diubah menjadi BI 7 Day Reverse Repo Rate. Suku bunga acuan terbaru BI ini pun mengalami penurunan sebesar 50 bps dari 5,50% menjadi 5%.

Agus menambahkan, pertumbuhan kredit perbankan belum tinggi. Hal itu diakibatkan oleh banyaknya pelunasan pinjaman berdenominasi valuta asing. Ditambah juga dengan adanya tren kenaikan kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL). Kondisi ini membuat banyak bank lebih hati-hati dalam menyalurkan kredit untuk menyehatkan portofolionya.

(Baca juga: BI Bakal Turunkan Bunga Kartu Kredit)

“Pertumbuhan ekonomi rendah, penurunan bunga perbankan tidak cepat. Itu kondisinya. Secara umum kita lihat perbankan sedang konsolidasi, korporasi konsolidasi, fiskal juga konsolidasi. Itu adalah langkah yang baik dan tepat karena kita tidak menginginkan ada kondisi memburuk,” tandas Agus. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Paulus Yoga

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

5 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

5 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

6 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

7 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

7 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

8 hours ago