News Update

BI Berhasil Jaga Stabilitas Moneter Karena Independensinya

Jakarta – Di tengah pandemi Covid-19, kondisi perekonomian Tanah Air dinilai banyak kalangan masih berkinerja cukup baik dibandingkan banyak negara lainnya yang terkontraksi sangat dalam. Ekonom PermataBank, Josua Pardede menilai, hal ini sebagai pengaruh positif dari independensi Bank Indonesia selama ini, sehingga dapat leluasa menentukan kebijakan moneter apa yang akan diambil untuk menangani masalah dari krisis pandemi yang tengah berlangsung.

“Kita juga bisa lihat tren inflasi juga terjaga ya, dan ini bisa dilihat dari kebijakan BI yang independen, sehingga mendukung stabilitas di perekonomian,” ujarnya, pada public discussion virtual yang diadakan Infobank bersama dengan The Chief Economist Forum dengan tema “RUU Sektor Keuangan: Akankah Kembali ke Sistem Sentralistis?”, Senin, 19 April 2021.

Maka dari itu, dirinya mengingatkan masih sangat dibutuhkannya independensi Bank Indonesia untuk perekonomian Tanah Air melalui stabilisasi kondisi moneter. Ia pun meyakini bahwa dengan adanya stabilitas, maka pertumbuhan ekonomi dapat terjadi secara maksimal.

“Kondisi mata uang rupiah juga cenderung stabil ya bila dibandingkan mata uang lainnya, jadi memang independensi BI itu masih diperlukan untuk menjaga stabilitas moneter. Dimana dengan adanya stabilitas, maka pertumbuhan ekonomi dapat terjadi secara maksimal. Saya meyakini bahwa dengan adanya stabilitas, maka pertumbuhan dapat terjadi,” tukasnya.

Lalu, dirinya mengingatkan, ketika bicara soal kebijakan moneter, maka berkaitan dengan jangka panjang dan bukan jangka pendek. Independensi bank sentral yang terganggu akan menyebabkan kelangsungan jangka panjang, dan kebijakan moneter akan tidak stabil dan mengganggu stabilitas moneter nasional. Hal ini pun diperparah dengan keadaan politik yang selalu berubah ditiap periode kepemimpinan karena berganti kebijakan.

“Maka ongkos time of inconsistency itu adalah jadi tidak fokus, sehingga kebijakan jangka panjang yang diambil jadi tidak optimal,” jelasnya. (*) Steven Widjaja

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

6 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

6 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

8 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

8 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

10 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

10 hours ago