Jakarta – Bantuan likuiditas dari Tiongkok kepada Indonesia melalui skema “bilateral swap currency arrangement” sebesar US$20 miliar, diperkirakan akan memperkuat likuiditas sektor keuangan nasional di tengah gejolak ekonomi saat ini.
Pernyataan tersebut seperti disampaikan Gubernur BI Agus DW Martowardojo di Jakarta, Jumat, 20 November 2015. Pihaknya menyambut baik skema bilateral swap currency arrangement yang sebelumnya hanya mencapai US$15 miliar itu.
“Ini bagian dari ‘second line of defense‘, jika ada tekanan bisa jadi semacam ‘liquidity support‘ (bantuan likuiditas),” ujar Agus.
Agus mengungkapkan, dengan adanya bantuan likuiditas dari Tiongkok tersebut, maka menunjukkan bahwa kepercayaan investor asing terhadap Indonesia semakin baik. Hal ini juga seiring dengan perbaikan ekonomi domestik. “Konfidensi itu tercermin dari depresiasi rupiah yang pada Agustus lalu mencapai 19% (ytd), sekarang depresiasinya mencapai 10% (ytd), ini tunjukkan konfiden,” tukasnya.
Sebagaimana diketahui, pada pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, pemerintah Indonesia dan Tiongkok melakukan pertemuan bilateral. Selain dukungan likuiditas, Tiongkok juga berkomitmen melakukan investasi bidang infrastruktur dan sektor manufaktur.
Menurut Agus, paket-pakte kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dianggap telah membantu membangun kepercayaan investor asing terhadap Indonesia.
“Salah satu yang betul betul membangun kepercayaan yakni pemberian suatu fasilitas spengurangan pajak bagi DHE (devisa hasil ekspor) yang ditanamkan dalam deposit valas dan rupiah di Indonesia,” tutup Agus. (*) Rezkiana Nisaputra
Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) resmi menyalurkan gas bumi ke… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) meluncurkan program Gerakan Tertib Arsip (GEMAR) dan aplikasi New E-Arsip… Read More
Jakarta - Demi meningkatkan kinerja keselamatan dan integritas aset, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa dan PT Badak… Read More
Jakarta - Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More
Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More