Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masih keluar dari Indonesia senilai Rp7,83 triliun melalui berbagai instrumen pada minggu kedua Maret 2021 setelah pada minggu sebelumnya juga keluar Rp400 miliar.
“Berdasarkan data transaksi 8 hingga 10 Maret 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp7,83 triliun,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat 12 Maret 2021.
Lebih lanjut Erwin menyatakan, aliran modal asing keluar paling besar dari Pasar Surat Berharga Negara (SBN) dengan jual neto sebesar Rp6,87 triliun. Sementara itu aliran modal asing juga keluar di pasar saham sebesar Rp960 miliar.
Sementara itu, berdasarkan data setelmen sepanjang tahun 2021 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik aliran modal asing masih keluar atau jual neto sebesar Rp5,89 triliun. Sedangkan untuk Premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke 75,52 bps per 11 Maret 2021 dari 77,34 bps per 5 Maret 2021.
Pada laporan yang sama, Erwin juga menyampaikan perkembangan nilai tukar Rupiah hari ini (12/3) dibuka pada level (bid) Rp14.330 per dolar AS. Dengan yield SBN 10 tahun naik ke level 6,69%. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan kesiapan untuk mendukung target pemerintah menambah kapasitas pembangkit energi… Read More
Jakarta - Additiv, perusahaan penyedia solusi keuangan digital, mengumumkan kemitraan strategis dengan PT Syailendra Capital, salah… Read More
Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More