Jakarta – Bank Indonesia (BI) menilai, pelonggaran transmisi kebijakan moneter yang dilakukan BI melalui jalur suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate belum direspon secara optimal oleh perbankan khususnya pada penurunan suku bunga kredit.
Sebagaimana diketahui, BI telah melakukan transmisi kebijakan moneternya melalui penurunan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sejak Januari 2016 sampai Oktober 2016 hingga mencapai 150 basis points (bps) atau 1,5% menjadi 4,75%.
“Kami sampaikan sebelumnya bahwa dampak penurunan suku bunga acuan 1,5% itu belum optimal khususnya di suku bunga kredit,” ujar Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo, di Jakarta, Jumat, 6 Januari 2017.
Dia mengungkapkan, pasca penurunan suku bunga acuan BI sebesar 1,5% di sepanjang 2016, respon perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit belum terlalu maksimal. Hal ini tercermin pada suku bunga kredit yang baru turun 67 basis points/bps (0,67%).
Kendati demikian, kata dia, transmisi kebijakan moneter melalui jalur suku bunga masih akan terus berlanjut. Dia mengatakan, masih ada potensi bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit secara bertahap.
“Suku bunga kredit kan baru turun 0,67%, masih ada kemungkinan turun dampak dari penurunan 1,5% itu lebih terhadap suku bunga kredit lebih lanjut. Transmisi suku bunga kredit akan turun,” ucap Perry. (*)
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More