Jakarta–Bank Indonesia (BI) dan Asian Development Bank (ADB) menyoroti pentingnya reformasi struktural bagi negara-negara berkembang di kawasan Asia.
Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo mengatakan, bahwa sejauh ini BI dan ADB terus membahas bagaimana reformasi struktural dapat membuat terobosan bagi percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
“Kebijakan moneter dan fiskal terutama ditujukan untuk menyokong pemintaan (demand). Namun, permintaan tidak dapat dioptimalkan apabila permasalahan struktural tidak diselesaikan dengan baik,” ujar Agus di Jakarta, 23 Maret 2016.
Dia menilai, di tengah ketidakpastian ekonomi global, peningkatan kekuatan ekonomi domestik menjadi sangat penting. Sehingga, memaksimalkan potensi pertumbuhan domestik menjadi sangat penting dalam menghadapi kondisi tersebut.
“Saat ini merupakan saat yang tepat bagi otoritas di negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk berfokus kepada reformasi struktural demi meningkatkan pertumbuhan yang berkesinambungan,” tukasnya.
Menurutnya, reformasi struktural sangat penting untuk mendorong perekonomian domestik yang lebih kuat. Dia meminta, hal ini bisa menjadi perhatian yang serius bagi negara berkembang khususnya Indonesia dalam kedepannya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor pada Oktober 2024 mengalami peningkatan. Tercatat, nilai ekspor Oktober… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 mencatatkan surplus sebesar USD2,48… Read More
Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) baru saja menggelar Rapat Umum… Read More
Jakarta - Rupiah diperkirakan akan melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring penguatan dolar… Read More
Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir sejumlah rekening milik Ivan Sugianto… Read More
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini, Jumat (15/11), pukul 9.00 WIB Indeks Harga Saham… Read More