News Update

BI: Ada 2 Faktor Penyebab Kredit Masih Loyo -2,4%

Jakarta – Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI) Juda Agung menilai, masih lemahnya penyaluran kredit perbankan lebih disebabkan oleh 2 faktor utama yakni dari sisi demand atau permintaan pasar serta suply atau penawaran dari bank.

“Isunya persoalan utama yang kita hadapi di dalam proses pemulihan adalah masalah pertumbuhan kredit yang sampai sekarang masih terkontraksi ya kita lihat di sini di bulan April 2021 kredit masih terkontraksi -2,4%,” kata Juda pada acara Peluncuran Buku ‘Kebijakan Makroprudensial di Indonesia’ melalui video conference di Jakarta, Jumat 28 Mei 2021.

Dari sisi demand, lanjut Juda, sektor rill masih melanjutkan pemulihan hal tersebut tercermin dari sales growth atau peningkatan penjualan koprorasi besar yang masih -2,9% pada kuartal-I 2021.

“Kita lihat ini adalah korporasi-korporasi yang listed in stock market sales growth itu masih terkontraksi -2,9 di kuartal-I kemarin tapi kita perkirakan di kuartal-II InsyaAllah sudah mulai positif,” tambah Juda.

Sementara itu, dari sisi penawaran atau suply perbankan juga dinilai masih sangat selektif dalam penyaluran kreditnya, hal tersebut tercermin dari index landing standart BI yang masih cukup ketat pada kuartal-I 2021.

“Bagaimana dari suplai kita lihat landing standart itu masih ketat jadi bank bank itu di dalam memberikan kredit itu masih pilih-pilih, agunannya masih tinggi, kemudian suku bunganya juga masih tinggi,” pungkas Juda.

Sebagai informasi saja, BI mencatat penyaluran kredit pada April 2021 telah mencapai Rp5.477,5 triliun atau masih tumbuh negatif -2,4% (yoy). Meski demikian, pertumbuhan tersebut tidak sedalam kontraksi bulan sebelumnya di -3,7%, (yoy). (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Per September 2024, Home Credit Membantu Distribusi Produk Asuransi ke 13 Juta Nasabah

Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More

6 hours ago

Berkat Hilirisasi Nikel, Ekonomi Desa Sekitar Pulau Obin Tumbuh 2 Kali Lipat

Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More

6 hours ago

Menkop Budi Arie Dukung Inkud Pererat Kerja Sama dengan Cina-Malaysia di Pertanian

Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More

7 hours ago

Ajak Nasabah Sehat Sambil Cuan, BCA Gelar Runvestasi

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More

8 hours ago

IHSG Ambles hingga Tembus Level 7.200, Ini Tanggapan BEI

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

8 hours ago

BEI Gelar CMSE 2024, Perluas Edukasi Pasar Modal ke Masyarakat

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More

8 hours ago