Surabaya – Bank Indonesia (BI) mengaku masih banyak masyarakat Indonesia yang belum melek akan kehadiran ekonomi dan keuangan syariah. Pasalnya, masih ada 90 persen masyarakat yang belum paham betul terkait dengan potensi ekonomi dan keuangan syariah.
Menurut Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI Anwar Bashori, kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi para pemangku kepentingan untuk dapat mendorong masyarakat memaksimalkan potensi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
“Keuangan syariah itu berdasarkan data OJK, kurang dari 10 persen pengenalan dari literasi keuangan syariah,” ujar Anwar di Surabaya, Selasa, 7 November 2017.
Selain karena pemahaman yang masih sangat minim, kata dia, maka diperlukan dukungan pemerintah untuk menggali lebih dalam potensi ekonomi dan keuangan syariah. Apalagi di beberapa negara dengan mayoritas penduduk non muslim, diharapkan dukungan pemerintah dapat meningkatkan potensi tersebut.
“Kenapa Malaysia bisa sukses? Kenapa Thailand yang mayoritasnya non muslim bisa sukses? Jadi yang pertama adalah dukungan dari pemerintah,” ucapnya.
Lebih lanjut Anwar mengungkapkan, bahwa ada beberapa sektor syariah yang bisa dimaksimalkan untuk menjado mesin penggerak perekonomian nasional. Misalnya, seperti sektor makanan dan minuman, fesyen, sampai dengan peningkatan sektor pariwisata domestik
“Arab Saudi itu travel hanya punya gedung. Kita punya hotel, Nusa Tenggara Barat, Raja Ampat. Tinggal halal dan thoyibnya saja seperti apa,” tutupnya. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More