Jakarta – PT Bhinneka Life Indonesia (Bhinneka Life) telah membayarkan klaim manfaat hidup sepanjang 2022 senilai Rp748 miliar. Salah satu produk unggulan Bhinneka Life yaitu Bhinneka Assurance Estate yang mampu memberikan proteksi seumur hidup.
Direktur Utama Bhinneka Life, Benny Indra menjelaskan, Bhinneka Assurance Estate juga memberikan manfaat dari asuransi jiwa yaitu uang pertanggungan (UP) apabila tertanggung meninggal dunia biasa atau sakit maupun kecelakaan.
Kemudian, manfaat hidup apabila tertanggung hidup sampai dengan akhir tahun ke-10 berupa pengembalian premi sebesar akumulasi premi tahunan yang berasal dari nilai tunai.
Di sisi lain, perusahaan pun memberikan apresiasi kepada seluruh agen pemasar berprestasi atas kinerja di tahun 2022 melalui event Bhinneka Life Star Award 2023 yang diselenggarakan pada Jumat (10/3) di Jakarta.
“Ini merupakan event tahunan Bhinneka Life yang digelar khusus untuk memberikan apresiasi atas kerja keras dan komitmen tenaga pemasaran Bhinneka Life,” ujar Benny dikutip 16 Maret 2023.
Lebih lanjut ia menyebut, perusahaan memberikan tiga belas kategori penghargaan dan satu penghargaan tertinggi yaitu Agent of The Year yang diraih oleh agen pemasar berprestasi regional Denpasar.
“Kami optimis Bhinneka Life akan bertumbuh menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional yang semakin dipercaya untuk melindungi keluarga Indonesia melalui beragam inovasi produk dan layanan,” ungkap Benny. (*)
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More