News Update

BGR Logistics Kembangkan National Warehouse Data Commodity

Jakarta– Direktur Utama BGR Logistics, M. Kuncoro Wibowo, menyampaikan bahwa saat ini BGR telah Logistics telah membangun Warehouse Integrated Application (WINA) dan Fleet Integrated and Order Monitoring Application (FIONA).

“Aplikasi yang kami bangun bertujuan untuk membantu kebutuhan logistik pelanggan, dan siap dikembangkan menjadi National Warehouse Data Commodity,” terang Kuncoro dalam acara Talkshow iCIO Exchange 2019 di Jakarta, 26 Maret 2019.

Selain itu, Kuncoro menambahkan bahwa dengan aplikasi yang dibangun oleh BGR Logistics tersebut, dapat memantau pergerakan barang milik principal/ pelanggan dan diawasi oleh kantor pusat melalui Command Center dimiliki BGR Logistics.

“Semua pergerakan barang di gudang ataupun saat berada dalam proses distribusi termonitor oleh kami,” tambahnya.

Aplikasi logistik WINA dan FIONA yang dimiliki 8GR Logistics, dijelaskan Kuncoro dapat diintegrasikan juga dengan aplikasi di pelabuhan milik Pelindo III ataupun otoritas pelabuhan, untuk mendukung sistem logistik nasional.

Pergerakan barang, sejak masuk ke pelabuhan, hingga terdistribusi ke gudang-gudang ataupun kepada end user akan termonitor. Dengan adanya sistem ini, para principal nantinya dapat fokus terhadap pengembangan bisnisnya masing-masing.

Perwakilan iCIO Dickie Widjaja mengatakan Logistik merupakan jantung bagi bisnis. Jika aktivitas logistik bisa dilakukan secara efisien maka dampaknya akan langsung terasa ke bisnis.

Menurut Dickie saat ini rasio komponen biaya logistik dibandingkan dengan total biaya indonesia masih cukup tinggi dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Thailand, Malaysia dan Singapura.

“Berdasarkan data riset asosiasi logistik dan forwarder tahun 2017 komponen biaya logistik dibandingkan dengan total biaya indonesia masih di 23,5 persen. Masih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga seperti thailand di 13,2 persen, Malaysia 13 persen dan singapura 8,1 persen.” katanya.

Sementara itu Berdasarkan data penilaian 2 tahunan dari Logistic Performance Index (LPI) terhadap enam indikator, yakni LPI efisiensi proses di kepabeanan, kualitas infrastruktur, biaya pengiriman yang kompetitif, kompetensi dan kualitas jasa logistik, kemampuan melacak dan menelusuri waktu tempuh Indonesia menepati posisi ke 46 ditahun 2018.

Meskipun meningkat signifikan dari posisi 63 di 2016, namun kinerja logistik Indonesia masih kalah dibanding Singapura yang ada di peringkat 7, Thailand 32, Vietnam 39, dan Malaysia di peringkat 41. (Dikcy F Maulana)

Suheriadi

Recent Posts

Laba BRK Syariah Kuartal III 2025 Tumbuh 3,46 Persen, Ini Penopangnya

Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More

24 hours ago

BCA Siapkan Rp42,1 Triliun Uang Tunai untuk Nataru 2025/2026

Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More

1 day ago

Aliran Modal Asing Keluar RI Rp0,13 Triliun di Pertengahan Desember 2025

Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More

1 day ago

Bank Muamalat Catat Kenaikan Double Digit pada Pembiayaan Multiguna iB Hijrah

Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More

1 day ago

Keluarga Ini Jadi Paling Tajir di Taiwan Berkat Bank dan Asuransi, Intip Siapa Mereka

Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More

1 day ago

Bank Mega dan Metro Hadirkan Season of Elegance Fashion Show, Diskon hingga 70 Persen

Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More

1 day ago