Keuangan

BFI Finance Pede Bisa Tumbuh Double Digit Meski BBM Naik

Jakarta – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan memberi efek pada kenaikan harga-harga. Meski begitu, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) optimis peforma bisnisnya akan tetap tumbuh positif. Perseroan bahkan menyakini pencapaian laba akan melampaui periode pra pandemi.

Finance Director & Corporate Secretary BFI Finance Sudjono mengatakan, kenaikan harga BBM tidak akan terlalu berdampak besar pada kinerja perseroan. Apalagi BFI Finance sudah mempunyai pengalaman melewati beberapa krisis atau perubahan ekonomi. Ia menilai, ujian yang terjadi ketika pandemi COVID-19 melanda 10 kali lipat lebih berat dari kenaikan harga BBM.

Kenaikan harga BBM diakui Sudjono akan mendorong naiknya harga-harga, seperti transportasi, sembako dan lain-lain. Ini akan membuat pendapatan riil terkuras sedikit lebih banyak. Tapi saat ini daya beli masyarakat dinilai masih bagus.

“Pertumbuhan dan antusiasme di sektor otomotif juga sangat tinggi. Sejak akhir 2021 kan trennya sudah berbalik. Kenapa harga kendaraan juga naik cukup signifikan? karena permintaan besar, sementara suplai terbatas,” jelas Sudjono dalam Media Luncheon di Jakarta, Selasa, 6 September 2022.

Hingga akhir tahun 2022, BFI Finance membidik pertumbuhan aset di kisaran 20% year on year (yoy), dan dari sisi laba juga tren di Juni 2022 di kisaran sama. Meski belum bisa memberi angka pasti, Sudjono pede laba perseroan bisa memecahkan rekor pencapaian yang pernah diraih BFI Finance.

Sebagai informasi, pencapaian laba tertinggi terjadi pada 2018 sebesar Rp1,46 triliun. Lalu merosot menjadi Rp711,68 miliar pada 2019, Ketika terjadi pandemi pada 2020, perseroan tercatat meraih laba sebesar Rp701,59 miliar. Tahun lalu, angkanya kembali naik menjadi Rp1,13 triliun.

“Laba semester 1 ini sudah melewati masa sebelum pandemi. Pertumbuhan sangat positif. Kualitas aset sangat bagus. Profitabilitas juga sangat bagus. Pertumbuhan customer base juga bagus,” imbuh Sudjono.

Sebagai informasi, hingga akhir Juni 2022, BFI Finance menorehkan pencapaian laba sebesar Rp828,9 miliar, atau meroket 70,1% secara tahunan. Pencapaian ini ditopang pembiayaan baru yang melonjak 40,8%, atau menjadi Rp8,53 triliun. Adapun total piutang yang dikelola (managed receivables) BFI Finance mencapai Rp16,8 triliun, atau naik sebesar 23,3%.

Portofolio pembiayaan dari managed receivables berdasarkan jenis aset konsumen didominasi oleh pembiayaan mobil bekas dan baru sebesar 69,97% atau senilai Rp11,75 triliun. Selanjutnya disusul oleh pembiayaan alat berat dan mesin sebesar 11,97%, motor bekas 10,76%, property-backed financing 2,67%, dan sisanya berasal dari pembiayaan syariah dan chanelling dengan anak usaha, yakni Pinjam Modal.

Baca juga: Melejit 70,1%, Laba BFI Finance Tembus Rp828,9 Miliar di Semester I-2022

Dari sisi kualitas, rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) terjaga di posisi 1,08% (bruto). Sedangkan NPF neto hanya 0.31%.

Untuk memacu pertumbuhan bisnis, BFI Finance akan terus memperkuat kolaborasi dan ekosistem, termasuk dengan anak usahanya, Pinjam Modal dan ekositem Bank Jago. Seperti diketahui pemegang saham pengendali Bank Jago, Jerry Ng telah resmi menjadi pengendali di BFI Finance melalui Trinugraha Capital & Co. (*) Ari Astriawan

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Begini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Depan

Jakarta - Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi agar bisa menghindari middle income trap.… Read More

4 mins ago

IHSG Sesi I Ditutup pada Zona Hijau ke Level 7.199

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (22/11) ditutup… Read More

60 mins ago

Maya Watono Resmi Diangkat jadi Dirut InJourney

Jakarta – Maya Watono resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) Holding BUMN sektor aviasi dan… Read More

1 hour ago

Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas, BRI Telah Salurkan KUR Rp158,6 T per Oktober 2024

Jakarta - PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp158,60… Read More

3 hours ago

OJK Panggil dan Awasi Ketat KoinP2P, Ini Alasannya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tegas melaksanakan langkah-langkah pengawasan secara ketat terhadap PT… Read More

4 hours ago

149 Saham Hijau, IHSG Dibuka Menguat 0,48 Persen

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (22/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

4 hours ago