Jakarta – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat (Jabar) telah menetapkan tiga nama yang akan diusulkan menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, menggantikan Ridwan Kamil yang habis masa jabatan pada 5 September 2023.
Adapun ketiga calon Pj Gubernur Jabar tersebut di antaranya Asep Mulyana yang kini menjabat Dirjen Peraturan Perundangan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Bey Triadi Machmudin, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden, dan Keri Lestari yang merupakan guru besar Universitas Padjajaran (Unpad).
Mereka yang diusulkan tentu berdasarkan kapasitas, kompetensi, rekam jejak dan lainnya. Ketiga calon Pj Gubernur Jabar ini juga bisa dibilang telah mewakili seluruh unsur pejabat publik. Ada yang berasal dari birokrasi, akademisi, hingga aparat penegak hukum.
Baca juga: Sederet Fakta 3 Calon Pj Gubernur Jabar Pengganti Ridwan Kamil
Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Zaki Mubarak menilai, dari ketiga nama calon Pj Gubernur Jabar, nama Bey Triadi Machmudin sangat berpeluang besar menjadi Pj Gubernur Jabar. Apa alasannya?
“Bey Triadi Machmudin paling besar peluangnya. Posisinya sebagai deputi bidang protokol, pers dan media Sekretariat Presiden memberi nilai plus dibanding calon yang lain,” ungkap Zaki ketika dihubungi Infobanknews, Jumat, 4 Agustus 2023.
Menurut Zaki, Bey dapat menjadi kepanjangan tangan dari pemerintah. Ini tak lepas dari latar belakangnya bergelut di Istana, dan tentunya punya kedekatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Dia dapat menjadi kepanjangan tangan pemerintah, khususnya presiden. Komunikasinya juga bagus,” tambahnya.
Meski demikian, lanjut Zaki, jika Bey bebar-benar terpilih, kiprahnya harus tetap diawasi ketika memasuki tahun politik. Sikap netralitas Bey tentu akan menjadi pertanyaan besar ketika hajatan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 berlangsung. “Tapi harus diawasi supaya dia tetap netral terkait Pilpres 2024,” tegas Zaki.
Lalu, bagaimana dengan dua calon Pj Gubernur lainnya? Zaki menilai, bahwa Keri Lestari dan Asep Mulayana memiliki peluang tipis. Latar belakang keduanya dinilai cukup ‘memberatkan’ untuk dipilih menjadi Pj Gubernur Jabar.
“Dua nama lain masih jauh dari peredaran. Apalagi akademisi (Keri Lestari). Juga hampir nggak pernah terjadi Pj Gubernur diambil dari unsur yudikatif atau penegak hukum (Asep Mulyana),” jelas Zaki.
Baca juga: Ketimbang Anies dan Ganjar, Prabowo Lebih Jago Kelola Anggaran?
Menurut Zaki, tugas berat Pj Gubernur Jabar sudah menanti. Tak hanya sekadar melanjutkan tongkat estafet pemerintahan yang sebelumnya dipimpin Ridwan Kamil, tapi utamanya adalah menjaga stabilitas hajatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
“Pj Gubernur Jabar yang terpenting adalah melanjutkan administrasi pemerintah. Tidak perlu membuat program tersendiri. Biarkan program dibuat oleh gubernur terpilih dalam Pilgub. Peran yang paling penting adalah membantu kelancaran Pemilu 2024,” kata Zaki.
DPRD Jabar sendiri telah mengirimkan tiga usulan nama Pj Gubernur Jabar ini pada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Setelah itu, akan disampaikan pada Presiden Jokowi. (*)
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More
Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More
Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More
Jakarta - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) terus berkomitmen mendukung pengembangan Energi Baru… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More