Jakarta – Ditengah pelemahan ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid19), Bank Perkreditan Rakyat (BPR) diharapkan mampu bertahan dengan inovasi serta inisiasi baru agar dapat terus tumbuh ditengah persaingan bisnis.
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani menyarankan agar BPR mampu melewati pelemahan ekonomi saat ini salahsatunya dengan membuat prognosa bisnis lanjutan dan strategi bisnis. Salah satu poin penting dalam prognosa yang harus dibuat ialah terus menseleksi debitur yang pantas mendapatkan restrukturisasi.
“Masalah likuiditas dan restrukturisasi memang dua hal penting yang harus diwaspadai, oleh karena itu bagaimana cara mengatasinya maka buatlah prognosa yang dibuat pada bulan April sampai Desember. Dalam prognosa ini harus ada inisiasi baru agar bisa survive,” kata Aviliani dalam acara Webinar The Finance dengan tema ‘Restrukturisasi Kredit BPR Sebagai Dampak COVID-19’ di Jakarta, Selasa 28 April 2020.
Lebih lanjut Aviliani menambahkan, salah satu inisiasi yang dapat dijalankan BPR bisa berupa digitalisasi layanan kepada nasabah. Terlebih di masa work form home (WFH) saat ini industri jasa keuangan terus berlomba memberikan layanan digital.
“Saya rasa BPR bisa melakukan digitalisasi supaya kita BPR bisa mereduksi cost, dan suku bunga jadi bisa bersaing saya rasa perlu inisiasi baru sehingga kita bisa menjadi pemenang ditengah ketidakpastian,” tambah Aviliani.
Pertumbuhan BPR masih sangat positif hingga Januari 2020. Untuk loan to deposit ratio (LDR) BPR tercatat masih sebesar 76,2%. Sementara penempatan tabungan atau DPK di BPR masih tumbuh 7,96% dibandingkan dengan periode tahun lalu (yoy) dengan angka Rp31,5 triliun. Sementara untuk kredit BPR masih mampu tumbuh 10,52% denga nilai Rp109 triliun. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Pemerintah resmi membebaskan biaya Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Persetujuan… Read More
Jakarta - PT FWD Insurance Indonesia (FWD Insurance) dan Prestasi Junior Indonesia (PJI) terus memberdayakan… Read More
Jakarta – Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen akan naik menjadi 12 persen tahun depan.… Read More
Jakarta - Menjelang hari jadinya yang ke-43, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance)… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan pelaksanaan pemilihan kepada daerah (Pilkada) serentak yang dilaksanakan pada November… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, kebijakan penghapusan piutang macet bagi Usaha Mikro, Kecil, dan… Read More