Categories: Keuangan

Berpotensi Melanggar UU, Asuransi Tunda CoB

Skema CoB asuransi dengan BPJS Kesehatan menemui jalan buntu pasca DJSN mengatakan skema tersebut berpotensi melanggar UU. Apriyani Kurniasih.

Jakarta
–Skema Cordination of benefit antara Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) dengan industri asuransi kembali menemui jalan buntu. Alih-alih menandatangani kesepakatan, kordinasi yang digelar beberapa hari yang lalu malah mendapatkan fakta baru, bahwa CoB sepertinya tidak mungkin dilaksanakan.

Pada Juli ini, insane asuransi telah melakukan diskusi dan kordinasi untuk membahas skema CoB yang dimediasi dan difasilitasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Hadir dalam diskusi tersebut, praktisi asuransi, DJSN, perwakilan Rumah Sakit, dan Kementrian Kesehatan. Dalam pertemuan tersebut, pihak DJSN mengatakan bahwa CoB telah melanggar UU. Pernyataan ini sontak mengurungkan niat industi asuransi untuk melanjutkan skema CoB.

Dumasi M.M Samosir, Direktur Asuransi Sinar Mas yang turut ikut dalam pertemuan tersebut menerangkan, bahwa perwakilan DJSN yang menyebut bahwa CoB berpotensi melanggar UU membuat sejumlah asuransi mengurungkan ikut dalam CoB. Ia menyangkan bahwa infromasi ini baru disampaikan sekarang. “Kenapa itu tidak disampaikan sejak awal, jadi tidak perlu ada proses yang panjang seperti sekarang” keluhnya.

Inisiatif dari CoB sendiri awalnya datang dari BPJS Kesehatan. Ketika telah menggelar beberapa kali diskusi, dan menemukan kesepakatan, beberapa waktu lalu kesepakatan tersebut justru diaddendum oleh pihak BPJS Kesehatan. Dan kini, bahkan CoB dianggap melanggar UU.

Ditempat terpisah, Adi Purnomo, Wakil Direktur Utama Avrist Assurance mengatakan, sudah mengira bahwa persoalan CoB tidak dapat cepat diselesaikan. Secara tidak langsung Adi menganggap program ini belum dipersiapkan dengan matang. Meski begitu, Adi juga tidak memungkiri bahwa jika ini berjalan, dalam arti BPJS memberikan jaminan dasar, program ini akan sangat bagus.

Pasca berlakunya BPJS kesehatan, sejumlah perusahaan asuransi mengeluhnya adanya penurunan premi. Sebagian dari perusahaan ada yang masih menunggu alias wait and see kebijakan selanjutnya. Namun, tak sedikit pula yang akhirnya kembali ke perusahaan asuransi.
“Memang sempat ada beberapa yang keluar, namun dalam dua bulan mereka balik lagi” imbuh Dumasi.

Di asuransi umum, premi kesehaan sendiri masih menjadi salah satu kontributor terbesar perolehan premi. Berdasarkan data AAUI ada tiga penyumbang premi terbesar, yakni asuransi kendaraan, asuransi kebakaran dan asuransi kesehatan.

Data AAUI menyebutkan, hingga kuartal I 2015, premi asuransi harta benda naik 6,9% menjadi Rp4,1 triliun, dan kendaraan bermotor menjadi Rp4,08 triliun. Pada periode tersebut, perolehan premi asuransi kesehatan mengalami koreksi atau turun sebesar 5% menjadi Rp1,26 triliun. Pangsa pasar harta benda terhadap total premi mencapai 29,4%, kendaraan bermotor 29,2%, sedangkan asuransi kesehatan mencapai sekitar 9%.

Apriyani

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

4 hours ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

10 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

10 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

11 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

11 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago