Perbankan

Berkat Efisiensi, Laba Bank Muamalat Tumbuh 38,84 Persen Jadi Rp18,45 Miliar di 2024

Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan rapor biru sepanjang 2024. Bank syariah pertama di Tanah Air ini, berhasil mengantongi laba Rp18,45 miliar, atau tumbuh 38,84 persen secara tahunan atau year on year (yoy) ketimbang tahun sebelumnya yang sebesar Rp13,29 miliar.

Mengutip laporan keuangan perseroan, 8 April 2025, pertumbuhan laba bank yang dipimpin Imam Teguh Saptono selaku direktur utama ini berkat keberhasilan bank dalam menerapkan strategi efisiensi. Bank Muamalat berhasil memangkas beban operasional lainnya sebesar 19,12 persen dari Rp186,76 miliar di 2023 menjadi Rp151,04 miliar pada 2024.

Jika dirinci, Bank Muamalat mampu menekan beban promosi sebesar 9,15 persen dari Rp16,38 miliar di 2023 menjadi Rp14,88 miliar pada 2024. Sedangkan beban lainnya juga berhasil ditekan hingga 21,20 persen menjadi Rp336,80 miliar.

Baca juga: Mantap! Bank Banten Raih Laba Rp39,33 Miliar di 2024, Tumbuh 47,91 Persen

Perbaikan ini berdampak positif terhadap rasio efisiensi biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang turun dari 99,41 persen menjadi 99,04 persen. Hal tersebut membuktikan bahwa Bank Muamalat mampu melakukan peningkatan produktivitas dalam mengelola biaya operasional bank.

Sedangkan dari fungsi intermediasi, Bank Muamalat menyalurkan pembiayaan hingga Rp17,09 triliun per Desember 2024. Pos pembiayaan sewa tercatat tumbuh signifikan sebesar 225 persen yoy dari Rp1,90 miliar per Desember 2023 menjadi Rp6,19 miliar pada akhir Desember 2024.

Namun, jika dilihat dari total pembiayaan Bank Mualamat selama 2024 mengalami penyusutan 23,91 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp22,46 triliun. Kualitas penyaluran pembiayaan tetap terjaga. Ini terlihat dari rasio Non Performing Financing (NPF) gross dan NPF net berada di level 3,35 persen dan 2,74 persen. Angka tersebut masih berada dalam batas aman yang ditentukan regulator sebesar 5 persen.

Sementara pendapatan perseroan tercatat masih mengalami tekanan. Per Desember 2024, pendapatan dari penyaluran dana Bank Muamalat turun 0,90 persen dari Rp2,15 triliun menjadi Rp2,13 triliun. Sementara pendapatan hasil untuk pemilik dari dana investasi tercatat naik 0,27 persen menjadi Rp1,95 triliun. Alhasil, pendapatan setelah distribusi bagi hasil terkontraksi 12,08 persen menjadi Rp180,08 miliar.

Adapun penghimpunan dana, Bank Mualamat mencatatkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp41,79 triliun per Desember 2024. DPK ini juga menyusut 12,11 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp47,55 triliun. Meski begitu, tabungan berbasis wadiah mengalami pertumbuhan 5 persen yoy menjadi Rp7,4 triliun.

Dari sisi profitabilitas, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) Bank Muamalat mengalami peningkatan masing-masing menjadi 0,03 persen dan 0,42 persen, dari sebelumnya 0,02 persen dan 0,28 persen.

Baca juga: Cetak Rekor! Laba Bersih MUFG Jakarta Tembus Rp6,9 Triliun pada 2024

Bank Muamalat juga memastikan solidnya permodalan yang tecermin dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio atau CAR) sebesar 28,48 persen pada Desember 2024. Angka tersebut jauh di atas ketentuan batas minimum yang ditetapkan regulator.

Menutup 2024, Bank Muamalat mencatatkan total aset sebesar Rp60,02 triliun, atau terkoreksi 10,35 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp66,95 triliun.

Meski sejumlah indikator masih mengalami tekanan, Bank Muamalat tetap bisa mencatatkan kinerja positif di tengah beragam dinamika sepanjang 2024. Ini menjadi cerminan bahwa transformasi perseroan berjalan pada jalur yang tepat. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

BCA Digital Bidik 2,6 Juta Nasabah Tercover blu Health Protection

Jakarta - PT Bank Digital BCA (BCA Digital) menargetkan sebanyak 2,6 juta nasabah blu by BCA… Read More

1 hour ago

Rosan: 844 BUMN Resmi jadi Bagian Danantara Indonesia

Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia), Rosan… Read More

2 hours ago

IHSG Kembali Ditutup Hijau ke Posisi 6.722

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, 28 April 2025, berbalik ditutup… Read More

2 hours ago

Sssttt…! Ini Rahasia Bank Jago Bisa Raih Cuan di Tengah Badai Pasar

Jakarta – PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatat kinerja cemerlang di tiga bulan pertama 2025,… Read More

3 hours ago

IHSG Terkoreksi, Hasil Investasi Asuransi Turun Jadi Rp14,80 Triliun di Februari 2025

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan sebanyak… Read More

3 hours ago

Bank Universal BPR Gelar Universal Bonanza 2025: Undian Arisan hingga Luncurkan Green Deposit

Jakarta - Bank Universal BPR menggelar acara Pengundian Tabungan Universal Arisan ke-2, Peluncuran Green Deposit,… Read More

4 hours ago