News Update

Berkaca Kasus Jiwasraya, BPK Bakal Perketat Risk Assessment di K/L

Jakarta – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI menilai, kasus gagal bayar polis Asuransi Jiwasraya disebabkan oleh kurangnya penilaian risiko dalam suatu lembaga. Oleh karena itu, ke depannya BPK akan memperketat pengawasan di Kementerian dan Lembaga (K/L) agar kasus seperti Jiwasraya tidak kembali terjadi.

“Kasus Jiwasraya, selain terkait masalah pidana dan persoalan kriminal, masalah tersebut terkait dengan masalah risk based capital dan risk management, makanya BPK akan membuat arah kebijakan yakni penguatan risk assessment,” ujar Ketua BPK Agung Firman Sampurna di Kantor Pusat BPK RI, Jakarta, Senin 6 Januari 2020.

Menurut Agung, penilaian risiko bagi sebuah lembaga terlebih untuk BUMN sangat penting. Menurutnya penilaian tersebut dapat digunakan untuk memantau kondisi keuangan sebuah perusahaan. “Itu penting kita gunakan pedoman untuk menjaga dalam mengelola keuangan negara,” ucapnya.

Lebih dalam Agung menjelaskan, terdapat 2 aspek penting dalam risk assessment, salah satunya adalah matriks risiko bisnis dan fraud risk. Dalam risiko bisnis sendiri meliputi informasi terkait kondisi perusahaan yang memiliki risiko signifikan.

“Itu dapat mempengaruhi yang diperiksa berpotensi gagal menjalankan pengelolaaan keuangan, adapun aspek yang berpengaruh resiko kegagalan tersebut bisa berpengaruh pada laporan keuangan, efisiensi serta efektivitas,” tambah Agung.

Selain itu, yang bakal ditekankan juga oleh BPK adalah terkait fraud risk asessment market yang dilakukan dalam rangka mengidentifikasi kementerian lembaga yang berpotensi curang. “Di audit itu tidak nyaman, tapi audit ini dilaksanakan untuk membuat Indonesia lebih baik,” tutup dia. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Lindungi Konsumen, OJK dan Satgas PASTI Soft Launching Indonesia Anti-Scam Center

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama anggota Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas… Read More

6 hours ago

IHSG Sepekan: Naik 0,48 Persen, Kapitalisasi Bursa Turun jadi Rp12.053 Triliun

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa, data perdagangan saham pada pekan ini,… Read More

6 hours ago

Cashless Kian Populer, Bangkok Bank Kembangkan Interoperabilitas QR Code Lintas Negara

Bangkok – Perkembangan layanan pembayaran non tunai alias QR Code di Negeri Gajah Putih begitu… Read More

6 hours ago

BNI AM dan Mandiri Sekuritas Ajak Karyawan Toyota Astra Finance Investasi Reksa Dana

Jakarta – BNI Asset Management atau BNI AM kembali berkolaborasi dengan Mandiri Sekuritas menyelenggarakan kegiatan… Read More

8 hours ago

Begini Upaya PTPN Group Dorong Swasembada Gula

Jakarta – PTPN Group bersama kementerian dan sejumlah institusi berkolaborasi meluncurkan program “Manis Swasembada Gula”.… Read More

11 hours ago

Usai Caplok Permata Bank, Bangkok Bank Bakal Akuisisi Bank RI Lagi?

Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More

1 day ago