Entertainment

Berkaca dari Penyanyi Billie Eilish, Berikut Pengobatan Kerusakan Otak Akibat Kecanduan Pornografi

Jakarta – Mengkonsumsi segala bentuk konten pornografi sebaiknya dihindari. Sebab, jika sudah kadung kecanduan akan banyak aspek yang berpengaruh. Salah satunya memincu kerusakan otak yang berbahaya bagi kesehatan.

Banyak penelitian menunjukkan, perbedaan antara otak pecandu pornografi dengan otak orang yang tidak mengalami kecanduan. Hasilnya, terjadi pengecilan atau kerusakan bagian pre-frontal cortex (PFC) pada otak yang mengalami kecanduan. 

Di mana, PFC ini merupakan bagian otak yang berfungsi dalam mengambil keputusan, kontrol diri, dan pemecahan masalah.

Dikarenakan dampak dari kecanduan konten pornografi sangat buruk, maka penting mengetahui pengobatan yang tepat agar terhindar dari kebiasaan tersebut.

Seperti yang dialami penyanyi pemenang Grammy Award, Billie Eilish. Dalam sebuah wawancara di The Howard Stern Show, perempuan berusia 21 telah kecanduan pornografi sejak usia belia yakni 11 tahun.

“Pornografi benar-benar menghancurkan otak saya dan saya merasa sangat hancur karena saya terpapar begitu banyak konten seperti itu,” katanya.

Dampak kecanduan konten porno yang merusak kinerja otak, bahkan sampai membuat pelantun ‘lovely’ tersebut mengalami mimpi buruk.

Baca juga: Billie Eilish Kecanduan Pornografi Hingga Rusak Otak, Separah Ini Efeknya

Melansir Healthline, Selasa (8/8), berikut berbagai cara mengobati kerusakan otak akibat kecanduan pornografi:

1. Terapi

Seseorang yang kecanduan pornografi sebaiknya sesegera mungkin berkonsultasi dengan dokter profesional bagi yang mengalami masalah seperti kecemasan, depresi hingga ganguan Obsesif Kompulsif (OCD).

Nantinya, dokter profesional akan memeriksa dan merekomendasikan pelbagai perawatan atau terapi, namun tergantung pada bagaimana efek pornografi mempengaruhi pasien.

Beberapa terapi yang dapat dilakukan antara lain Cognitive Behavioral Therapy (CBT) yang berfokus pada perubahan pola piker dan juga terapi psikodinamik yang berfokus pada keyakinan, masa lalu, dan emosi alam bawah sadar yang menyebabkan kamu mengalami kecanduan.

2. Obat-obatan

Selain dengan terapi, kerusakan otak orang yang kecanduan pornografi bisa diobati dengan bantuan obat-obatan yang bertujuan untuk meningkatkan produksi serotonin pada otak. Dengan meningkatnya serotonin pada otak, ini bisa menekan dorongan seksual.

Tentu saja, pengobatan dengan obat-obatan Cuma bisa diresepkan oleh dokter spesialis kejiwaan. Artinya, psikolog tidak memiliki wewenang untuk meresepkan obat-obatan kepada pasien. Oleh sebab itu, pastikan pula kamu menerima penanganan dari ahli kesehatan yang tepat.

2. Support group

Langkah pengobatan ini bisa jadi pilihan yang bagus untuk pemulihan kecanduan pornografi. Pasalnya, dengan dukungan dari anggota yang sama-sama mengalami kecanduan, mereka bisa saling berbagi cerita dan saling menguatkan. Dan memotivasi diri untuk berubah ke arah lebih baik. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

BEI Optimistis Pasar Modal RI Tetap Tumbuh Positif di 2025

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More

2 mins ago

Jadwal Operasional BCA Selama Libur Nataru, Cek di Sini!

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More

1 hour ago

IHSG Tinggalkan Level 7.000, BEI Beberkan Biang Keroknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More

2 hours ago

Ekonomi AS dan China Turun, Indonesia Kena Imbasnya?

Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More

2 hours ago

KB Bank Beri Suntikan Pembiayaan untuk Vendor Tripatra

Jakarta – KB Bank menjalin kemitraan dengan PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) melalui program… Read More

3 hours ago

IHSG Hari Ini Ditutup Anjlok 1,84 Persen, Tembus Level 6.977

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis, 19 Desember 2024, kembali… Read More

4 hours ago