Jakarta – Tenaga kesehatan menjadi salah satu lini pekerjaan yang diprioritaskan untuk mendapatkan vaksinasi. Menurut Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah, tenaga kesehatan perlu diberikan vaksin terlebih dahulu karena bertugas di lingkungan yang memiliki tingkat penularan Covid-19 tinggi.
“Tenaga Kesehatan menjadi prioritas pemberian vaksin untuk pertama kali karena mereka bertugas dalam lingkungan yang sangat rentan terpapar. Maka, tenaga kesehatan ini harus lebih aman dulu untuk melayani yang lain,” ujar Harif dalam diskusi virtual yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia yang dikutip Selasa, 12 Januari 2021?
Senada, Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M. Faqih, SH, MH. juga mengungkapkan hal yang sama bahwa tenaga kesehatan merupakan kelompok tenaga kerja yang rentan. Sehingga, memerlukan perhatian ekstra dengan prioritas vaksinasi. Vaksinasi pada tenaga kesehatan dapat menekan angka tenaga kesehatan yang gugur akibat Covid-19 dan menghindari kolapsnya fasilitas kesehatan nasional.
“Kita sebenarnya sangat berharap vaksinasi diprioritaskan pada kelompok rentan, seperti tenaga kesehatan. Kenapa rentan? Tenaga kesehatan yang tertular sudah banyak sekali dan yang gugur sudah lebih dari 500 orang, sehingga diprioritaskan menapat vaksin yang pertama kali supaya kekebalan tubuh tenaga kesehatan terbentuk,” ujar Daeng pada keterangan virtualnya.
Hingga vaksin dapat didistribusikan pada masyarakat umum, Satgas meminta masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak). Selain membantu tenaga kesehatan menangani Covid, penerapan 3M dapat dengan efektif menjaga setiap individu dari risiko penularan Covid-19. (*) Evan Yulian Philaret
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More
Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More
Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti pentingnya peningkatan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia… Read More