Jakarta – Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia telah mengalami pertumbuhan GDP yang stabil, dengan rata-rata 5 persen per tahun dalam 1 dekade terakhir.
Indonesia juga merupakan pasar e-commerce terbesar di wilayah ASEAN, dengan pendapatan dari e-commerce menyumbang hampir 4 persen dari GDP pada 2022, dibandingkan dengan 2017 yang baru sekitar 1 persen. Tentu saja, pangsa pasar dompet elektronik (atau dompet digital) telah meningkat dari 5 persen pada 2017 menjadi 28 persen pada 2022, sementara penggunaan uang tunai berkurang setengahnya (sekitar 40 persen pada 2022).
Apa yang mendorong pertumbuhan pesat dalam lanskap keuangan digital ini? Hal ini dikarenakan kombinasi antara populasi besar dengan demografi generasi muda, kelas menengah yang berkembang, iklim investasi yang menguntungkan, inisiatif pemerintah yang proaktif untuk mendorong inklusi, dan biaya transaksi yang rendah.
Baca juga: RI Dinilai jadi Pasar Potensial Untuk Industri Data Center
Meskipun terjadi percepatan dalam digitalisasi keuangan, dengan munculnya perbankan digital (atau fintech) serta lembaga keuangan tradisional yang mengadopsi teknologi baru untuk memenuhi tuntutan konsumen yang terus berkembang, masih ada kesenjangan yang perlu diisi dalam hal inklusi keuangan.
Kebutuhan saat ini bagi bank-bank tradisional, lembaga keuangan baru era sekarang, dan bisnis consumer pada umumnya adalah pendekatan berbasis wawasan, yakni memahami pelanggan dan memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka dengan rekomendasi yang sangat personal dan relevan secara kontekstual.
Lembaga jasa keuangan membutuhkan solusi yang dibangun khusus untuk memberikan pengalaman pelanggan yang relevan secara kontekstual dan real–time sambil menawarkan privasi dan keamanan tingkat kelas dunia.
Di sinilah platform engagement pintar seperti MoEngage memainkan peranannya, membantu bank dan lembaga jasa keuangan mendapatkan insights untuk melakukan tindakan dari perilaku dan preferensi pelanggannya, meningkatkan engagement yang berarti, meningkatkan inklusi keuangan, dan meningkatkan CLTV (Customer Lifetime Value).
Dengan peluncuran Lokal Data Center di AWS Indonesia dan solusi ‘MoEngage for Financial Services’, platform customer engagement yang dibangun khusus ini semakin memperkuat tujuannya untuk memungkinkan perbankan dan lembaga keuangan bertransformasi secara digital dan mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih tinggi.
Baca juga: OJK: Ekosistem Keuangan Digital Perlu Nasional Data Center
“Dengan peluncuran Lokal Data Center di Indonesia, kami siap melayani lembaga keuangan dengan lebih baik. Dengan platform yang kami miliki yang sesuai dengan peraturan OJK dan dibangun khusus untuk layanan keuangan, tujuan kami sangat jelas. Kami ada di sini untuk jangka panjang! Selain mematuhi peraturan kepemilikan data dan menyediakan solusi yang didedikasikan untuk industri layanan keuangan, kami telah berinvestasi besar-besaran dalam membangun tim lokal yang mencakup fungsi sales, marketing, dan Lokal Support (customer success). Kami bertujuan untuk terus memberikan wawasan yang lebih baik, didukung oleh mesin AI (kecerdasan buatan) kami, untuk membantu lembaga keuangan di Indonesia mendorong engagement secara omnichannel, hiper-personalisasi, dan yang terpenting adalah menciptakan engagement yang berarti,” ungkap Roy Simangunsong, Country Head Indonesia MoEngage.
Solusi ‘MoEngage for Financial Services’ dibangun berdasarkan pengalaman bertahun-tahun. Serta, bekerja sama dengan lebih dari 200 lembaga keuangan terkemuka di seluruh dunia dan di Indonesia, seperti Standard Chartered, Citi Bank, Ally Bank, Aladin Bank, Amar Bank dan masih banyak lagi.
Untuk mengetahui lebih detail tentang MoEngage, bisa kunjungi laman www.moengage.com. (*)
Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) resmi menyalurkan gas bumi ke… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) meluncurkan program Gerakan Tertib Arsip (GEMAR) dan aplikasi New E-Arsip… Read More
Jakarta - Demi meningkatkan kinerja keselamatan dan integritas aset, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa dan PT Badak… Read More
Jakarta - Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More
Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More