Ilustrasi - Pergerakan pasar sahan. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (18/10) ditutup flat ke level 7.735.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan ISGH hari ini, sebanyak 13,79 miliar saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 751 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp5,53 triliun.
Kemudian, tercatat terdapat 259 saham terkoreksi, sebanyak 264 saham menguat dan sebanyak 261 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: Bos BEI Harap Ada BUMN IPO di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Lebih lanjut, mayoritas sektor mengalami penguatan, dengan sektor non-siklikal naik 0,93 persen, sektor properti meningkat 0,89 persen, sektor infrastruktur menguat 0,62 persen, dan sektor teknologi naik 0,38 persen.
Kemudian, sektor industrial menguat 0,36 persen, sektor bahan baku naik 0,16 persen, sektor siklikal meningkat 0,13 persen, dan sektor keuangan naik 0,08 persen.
Sementara itu, sektor sisanya mengalami pelemahan, dengan sektor kesehatan turun 1,12 persen, sektor transportasi melemah 0,45 persen, dan sektor energi turun 0,32 persen.
Baca juga: 37 BUMN Ada di BEI, Segini Kontribusinya
Adapun, indeks-indeks bursa Asia terpantau mayoritas bergerak menguat, di mana Straits Times Index Singapore naik 0,42 persen, Hang Seng Index Hong Kong menguat 1,97 persen, Shanghai Composite Index Shanghai naik 1,99 persen, dan Nikkei 225 Index Tokyo meningkat 0,16 persen.
Sementara itu, hanya indeks Indonesia LQ45 Index Jakarta yang mengalami pelemahan sebesar 0,05 persen. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More