Market Update

Berbalik Menguat, IHSG Dibuka Naik 0,15 Persen ke Level 7.289

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (4/1) indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik dibuka pada zona hijau ke level 7289,66 atau menguat 0,15 persen dari level 7279,09 pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 247 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 17 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp147 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 83 saham terkoreksi, sebanyak 163 saham menguat dan sebanyak 273 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: IHSG Berpeluang Menguat, Intip Rekomendasi Saham Berikut

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat bahwa IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi bergerak mixed cenderung melemah dalam rentang 7.250-7.325.

Di mana, Ratih menyoroti sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang melaporkan penerimaan pajak pada tahun 2023 mencapai Rp1.869,2 triliun atau 108,8 persen terhadap target APBN atau 102,8 persen terhadap Perpres Nomor 75 tahun 2023.

“Selama tiga tahun beruntun penerimaan pajak melebihi target yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan tahun 2022, penerimaan pajak tumbuh 8,9 persen,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 4 Januari 2023.

Sementara itu, transaksi di pasar ekuitas cenderung sepi di awal pekan pertama tahun 2024. Namun, investor asing mencatatkan net buy secara year to date (ytd) di seluruh pasar ekuitas domestik sebesar Rp172,54 miliar pada (3/1).

Baca juga: Ini 3 Catatan Penting Wapres Ma’ruf Amin untuk Pasar Modal Indonesia

Adapun, dari mancanegara, risalah FOMC The Fed pada Desember 2023 menyimpulkan bahwa potensi penurunan suku bunga akan dilakukan pada tahun 2024 sebesar 75 bps.

Langkah tersebut dilakukan sejalan dengan sinyal melambatnya pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, setelah rilis pernyataan tersebut, pelaku pasar melakukan aksi profit taking yang menyebabkan indeks utama Wall Street terkoreksi.

Sedangkan, dari Asia, Indeks PMI manufaktur China versi Caixin pada Desember 2023 berada di level ekspansif sebesar 50,8, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 50,7, sekaligus merupakan level tertinggi sejak Agustus 2023 dengan output produksi dan jumlah pesanan baru terakselerasi. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Gandeng Smartfren, IIF Salurkan Kredit Sindikasi Senilai RP500 Miliar.

Dukung Akses Telekomunikasi danInformasi, IIF Salurkan Kredit SindikasiRp500 miliar. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF)bekerja sama… Read More

21 mins ago

Agung Podomoro Land Jual Hotel Pullman Ciawi Vimalla Hills untuk Bayar Utang

Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) resmi menjual salah satu kepemilikan aset propertinya, yakni… Read More

52 mins ago

Jadi Konstituen Indeks MSCI ESG Indonesia, Skor ESG BBNI Masuk 5 Terbaik

Jakarta - Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (kode saham: BBNI) menempati posisi penting… Read More

2 hours ago

Ngeri! Ini Sederet Dampak jika PPN 12 Persen Berlaku 2025

Jakarta – Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) menyebutkan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai… Read More

2 hours ago

INDEF Bagikan Jurus Agar RI Keluar dari Jebakan Ekonomi 5 Persen

Jakarta – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyampaikan sejumlah saran kebijakan agar Indonesia keluar… Read More

3 hours ago

Teknologi AI Diklaim Mampu Tekan Biaya Pelaporan Keberlanjutan Emiten

Jakarta - PT IDX Solusi Teknologi Informasi (IDXSTI) bersama PT Datawave Korpora Indonesia resmi meluncurkan… Read More

4 hours ago