Market Update

Berbalik Menguat, IHSG Dibuka di Zona Hijau Naik 0,39 Persen

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (12/1) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona hijau ke level 7.248,40 atau menguat 0,39 persen dari level 7.220,23 pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 307 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 21 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp251 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 98 saham terkoreksi, sebanyak 137 saham menguat dan sebanyak 286 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: IHSG Berpeluang Menguat, Simak Rekomendasi Saham Berikut

Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman menyebutkan bahwa IHSG secara teknikal hari ini berpotensi untuk menguji level support di 7.200.

“Hari ini IHSG berpotensi mencoba menguji support di 7.200, setelah data inflasi US bulan Desember mengalami kenaikan di luar proyeksi. Level resistance 7.280-7.300 dan support 7.150-7.200,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 12 Januari 2024.

Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street kembali ditutup stagnan pada perdagangan kemarin (11/1), hal itu terjadi setelah dirilisnya data inflasi AS periode Desember 2023 yang kembali mengalami kenaikan, dengan Dow Jones ditutup menguat tipis 0,04 persen, S&P 500 melemah 0,07 persen, dan Nasdaq flat.

“Di lain sisi, investor bersiap menjelang perilisan kinerja keuangan emiten AS pada tahun 2023. Pada Jumat waktu AS, beberapa raksasa bank AS akan merilis kinerja keuangannya seperti JPMorgan Chase dan Bank of Amerika,” imbuhnya.

Sementara itu, pasar keuangan terlihat bersemangat dan meninggalkan sikap wait and see jelang rilis data inflasi AS yang dijadwalkan pagi waktu Amerika, tercermin dari indeks saham dan mata uang di Asia kompak menguat pada perdagangan kemarin, di mana Nikkei melonjak 1,77 persen, Hang Seng menguat 1,27 persen, Shanghai naik 0,31 persen, dan S&P/ASX 200 juga menguat 0,50 persen.

Baca juga: BEI Targetkan Investor Pasar Modal Syariah Tembus 1 Juta di 2024, Begini Jurusnya

Adapun, dari pasar pendapatan tetap, tingkat imbal hasil surat utang RI, INDOGB terlihat bergerak bervariasi dengan yield acuan 10 tahun naik tipis 0,1 basis poin ke kisaran 6,7 persen.

Sedangkan tenor 5 tahun yield-nya turun 2,6 basis poin ke kisaran 6,53 persen. Pelaku pasar terlihat optimistis bahwa penurunan bunga The Fed tahun ini akan terjadi sesuai prediksi mulai Maret nanti. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

PP Hapus Tagih Diteken Presiden Prabowo, Jumlahnya Capai Rp8,7 Triliun

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More

2 hours ago

AXA Mandiri Meluncurkan Produk Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera

Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More

9 hours ago

Bank NTT dan Bank Jatim Resmi Jalin Kerja Sama Pembentukan KUB

Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More

10 hours ago

Ekonomi RI Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III 2024, Airlangga Klaim Ungguli Singapura-Arab

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More

11 hours ago

Dukung Literasi EBT, PHE ONWJ Ajak Pelajar Cirebon Kenali Energi Surya

Jakarta - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) terus berkomitmen mendukung pengembangan Energi Baru… Read More

11 hours ago

AXA Mandiri Hadirkan Asuransi Dwiguna untuk Bantu Orang Tua Atasi Kenaikan Biaya Pendidikan

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More

13 hours ago