News Update

Benarkah Teknologi Blockchain Mulai Dijajaki Perbankan?

Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI), Oscar Darmawan, menilai industri perbankan sangat memungkinan menggunakan teknologi Blockchain.

Ia memaparkan, saat ini teknologi private Blockchain sudah mulai dijajaki oleh beberapa perbankan dan ada perbankan pula yang ingin bergabung bersama asosiasi pimpinannya.

“Sudah ada perbankan yang ingin bergabung di asosiasi kami tapi belum didata. Tunggu saja launchingnya dan perkembangannya beberapa bulan ini,” kata Oscar kepada Infobank usai Konferensi Pers Peluncuran ABI, di Blockchain Space, Wisma Barito Pasific, Jakarta Barat, Rabu, 21 Maret 2018.

Oscar menjelaskan, ABI memang terbuka bagi semua industri yang ingin bergabung ke dalam asosiasi. Sebab, asosiasi ini bertujuan menjadi wadah pelaku industri yang bermitra dengan pemerintah untuk mensukseskan era industri 4.0 dalam menciptakan ekosistem teknologi blockchain yang berkualitas melalui regulasi, inovasi dan kolaborasi.

Berdirinya ABI atas kerjasama perusahaan-perusahaan Blockchain yang ada di Indonesia, seperti Blocktech Indonesia, Blockchain Zoo, INDODAX, Indonesian Blockchain Network, Luno dan Pundi X.

Baca juga: Blockchain Diprediksi Akan Mendisrupsikan 19 Industri Dunia

Kepada anggotanya, ABI bertujuan untuk memudahkan akselerasi adopsi teknologi blockchain dalam era industry 4.0, melalui integrasi, kolaborasi dan pertukaran pengetahuan serta menjadi mitra pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang diperlukan untuk kemajuan ekosistem teknologi Blockchain.

Dirinya menambahkan, untuk mencapai tujuannya ABI akan menjadi anggota Kamar Dagang Indonesia (KADIN) serta menjalin kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun non pemerintah termasuk Kementrian Perindustrian, Kementrian Perdagangan, Badan Ekonomi Kreatif, BI, OJK, PPATK, dan Asosiasi Fintech Indonesia.

Ketua Umum KADIN Indonesia, Rosan P. Roeslani, mengatakan bahwa era industri 4.0 yang akan ditandai dengan meluasnya aplikasi kecerdasan buatan, robotika, teknologi nano, bioteknologi dan blockchain perlu secara maksimal di antisipasi oleh pelaku industri.

“KADIN Indonesia akan memayungi dan memberikan pendampingan yang terbaik agar berdirinya ABI dapat menjadi katalis terbentuknya ekosistem yang dapat memaksimalkan pemanfaatan teknologi blockchain,” ujar Rosan. (Ayu)

Apriyani

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

30 mins ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

6 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

7 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

7 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

8 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago