Di luar potensi kerusakan lingkungan, apakah reklamasi bisa dianggap mempunyai dampak positif sebagai daerah pemekaran kawasan? Dwitya Putra
Jakarta–Wilayah Provinsi DKI Jakarta kian lama semakin sempit seiring pertumbuhan penduduk setiap tahunnya. Dengan luas daratan 661,52 km2 dan lautan seluas 6.977,5 km2, DKI Jakarta kini memiliki penduduk 9,041 juta jiwa dengan kepadatan penduduk 13.667,01 jiwa per km2.
Artinya, jika masalah ini tidak diperhatikan dengan baik, bukan tidak mungkin dengan pertumbuhan jumlah penduduk setiap tahunnya, Jakarta akan semakin sempit dan sesak.
Pertanyaannya, apakah proyek reklamasi menjadi salah satu jawaban terakhir untuk dapat menanggulangi kelangkaan lahan dan dapat membuka penyediaan lahan yang bernilai guna possitif buat masyarakat? Terlebih proyek reklamasi kerap kali terbentur oleh isu-isu negatif seperti potensi hancurnya kelestarian alam.
Indonesia Water Institute, Firdaus Ali mengungkapkan soal lingkungan hidup memang harus dikelola dengan baik, khususnya di wilayah DKI Jakarta. Namun bukan berarti reklamasi berakibat buruk terhadap lingkungan, terlebih banyak beberapa kota di negara maju sukses dan merasakan manfaat positif setelah melakukan reklamasi. Contohnya Tiongkok, Korea Selatan, Jepang dan Dubai.
“Di Shanghai itu lahan reklamasi mencapai 133,2 km2 dan itu menjadi yang terbesar di Dunia,” kata Firdaus di Jakarta, Kamis, 26 November 2015.
Firdaus sendiri miris melihat wilayah pesisir pantai di wilayah Jakarta Utara, berdasarkan pantauannya, air laut diwilayah itu tercemar berat limbah industri, minyak dan oli bekas. Sehingga perlu adanya percepatan reklamasi.
“Wilayah Jakarta pada tahun 2012 hanya 12,1% dibawah permukaan laut, dan 2025 kemungkinan sudah 20,5%,” jelasnya.
Wakil Ketua DPP Real Estate Indonesia (REI) Arthur Batubara menambahkan, reklamasi bukan hal yang baru di Indonesia.
Industri sendiri telah melakukan beberapa serangkaian kajian untuk melakukan proyek reklamasi, sehingga lingkungan tetap terjaga.
Beberapa proyek reklamasi yang saat ini dilakukan industri ada di Balikpapan, Batam, Bali, Manado Makassar, dan Sorong. Ia mengaku, REI bersama Pemrov DKI Jakarta siap bekerjasama melakukan studi-studi yang ada untuk proyek reklamasi.
Karena reklamasi mempunyai dampak positif sebagai daerah pemekaran kawasan dari lahan semula tidak berguna menjadi bernilai ekonomis tinggi.
Dimana kawasan reklamasi dapat dimanfaatkan untuk penataan perkembangan wisata bahari, pemukiman penduduk, kawasan industri, bisnis, serta lahan pertanian
“Mengenai lingkungan hidup, kami menyadari perlu beberapa tahap untuk reklamasi. Kami siap bekerja sama dengan pmrov DKI melakukan studi-studi yang ada,” tutupnya. (*) Dwitya Putra
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
View Comments
wilayah utara Jakarta perlu pembangunan yang jauh lebih baik. Sebab, saat ini kondisi lingkungan di daerah utara Jakarta relatif tidak memenuhi syarat.