Perbankan

Belum Mau Spin Off UUS, Bank Sumsel Babel Buka Peluang Konsolidasi

Jakarta – Dihapuskannya kewajiban spin off unit usaha syariah (UUS) di dalam Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK) menjadi titik terang bagi perbankan yang memiliki unit UUS. Sementara sebelumnya dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, UUS diwajibkan melakukan spin-off selambatnya pada akhir Juni 2023 atau jika asetnya sudah 50% dari induk.

Direktur Utama Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin mengatakan, saat ini Bank Sumsel Babel tengah mengukur apakah UUS sudah pada posisi yang cukup bisa berkembang jika dilakukan spin off. Pasalnya, di dalam induk Bank Sumsel sedang dalam proses pembenahan.

“Ini yang kita kaji karena kalau economic scale nya kita spin off nggak bisa ya susah. Induknya sedang ada pembenahan untuk membuat pondasi, kalau tiba-tiba spin-off kita jadi punya PR-nya dua. Induknya kita selesaikan, ada spin off juga kita lakukan,” ujar Achmad kepada Infobanknews, dikutip Rabu, 15 Maret 2023.

Sehingga, Achmad menambahkan, Bank Sumsel Babel dalam waktu dekat tidak akan melakukan spin off UUS, terkecuali ada bank lain yang ingin berkonsolidasi.

“Misalnya Bank Sumsel Babel kan modal UUS nya lebih dari RP1 triliun, terus bank lain gabung, hingga jadi Rp3 triliun, ya kita ambil. Jadi kalau begitu (spin off). Jadi kan economic scale, pasar, dan SDM nya disiapin dulu,” ungkapnya.

Di sis lain, menurutnya, meski perkembangan potensi dan pembiayaan syariah itu besar namun biayanya juga cukup tinggi. Aturan terbaru seperti saat ini yang memperbolehkan menjalankan dual banking (syariah dan konvensional) merupakan sebuah solusi dalam mengembangkan UUS.

“Rasionalnya saat ini lebih baik melalui dual banking system, tapi kalau UUS sudah kuat, Induknya punya modal RP6 triliun, aset juga besar, syariah juga sudah punya Rp3 triiun modalnya, ya silahkan,” jelasnya.

Dengan begitu, Achmad menyebutkan bahwa Bank Sumsel Babel harus memiliki ciri khas di dalam UUS untuk membangun ekositemnya yaitu akan diarahkan ke digital.

“Jadi bank sumsel babel itu harus punya ciri khas terkait dengan syariahnya. Kita bangun syariah Bank Sumsel Babel melalui ekosistem atau syariahnya itu kita bawa ke digital,” pungkasnya. (*)

Irawati

Recent Posts

Fintech Lending Dinilai Mampu Atasi Gap Pembiayaan UMKM

Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More

2 hours ago

Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri Sinergi dengan Pengembang

Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More

3 hours ago

BEI Optimistis Pasar Modal RI Tetap Tumbuh Positif di 2025

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More

4 hours ago

Jadwal Operasional BCA Selama Libur Nataru, Cek di Sini!

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More

5 hours ago

IHSG Tinggalkan Level 7.000, BEI Beberkan Biang Keroknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More

5 hours ago

Ekonomi AS dan China Turun, Indonesia Kena Imbasnya?

Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More

5 hours ago