Sebelumnya, pihaknya memiliki estimasi terhadap pergerakan laju rupiah, di mana masih ada kecenderungan berada di zona merah seiring dengan minimnya sentimen positif terhadap rupiah untuk mengimbangi kenaikan laju dollar AS. Maka dari itu, pihaknya meminta pelaku pasar agar tetap mewaspadai potensi pelemahan rupiah.
“Laju rupiah kami perkirakan akan cenderung bergerak mendatar dengan kisaran sempit pada range support Rp13.126 dan resisten Rp13.060,” tukasnya.
Lebih lanjut dia menilai, laju rupiah masih akan cenderung bervariatif dan dapat melemah seiring dengan masih minimnya sentimen di pasar.
Sementara rilis pertumbuhan ekonomi kuartal III-2016 yang masih di bawah estimasi dan cadangan devisa (cadev) pada akhir Oktober 2016 yang turun menjadi US$115 miliar, tampaknya belum memberikan sentimen positif pada pergerakan rupiah. Kendati begitu tetap mewaspadai masih adanya potensi pelemahan.
“Laju rupiah kami perkirakan akan cenderung bergerak variatif dengan kisaran sempit pada range support Rp13.119 dan resisten Rp13.058,” tutupnya. (*) (Baca juga : Melambat, Triwulan III 2016 Ekonomi RI Tumbuh 5,02%)
Page: 1 2
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Di tengah penurunan kunjungan wisatawan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) tercatat mampu… Read More
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More