Dolar AS; Memberikan tekanan. (Foto: Budi Urtadi)
Pergerakan Rupiah yang kembali melemah terhadap Dolar AS, telah memunculkan spekulasi akan berlanjutnya pelemahan nilai tukar Rupiah. Rezkiana Nisaputra
Jakarta–Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) tampaknya masih nyaman berada di zona merah. Hal tersebut seiring dengan belum adanya sentimen positif yang dapat meyakinkan pelaku pasar akan perbaikan mata uang rupiah.
Pernyataan tersebut seperti disampaikan Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada dalam risetnya, di Jakarta, Rabu, 16 September 2015. Menurutnya, semakin dekatnya rilis Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) dan FOMC meeting telah membuat volatilitas Dolar AS kian meningkat dan bergerak naik.
“Imbasnya tentu ke nilai tukar rupiah yang kian bergerak melemah. Apalagi dari dalam negeri telah dirilis data neraca perdagangan namun, tampakya tidak terlalu mendapat respon positif pelaku pasar,” ujar Reza.
Selain itu, kata dia, berita terkait pertumbuhan kredit di China, Brasil, dan Turki yang mengkhawatirkan dan laporan dari Bank for International Settlement, bahwa perbankan di negara berkembang lebih rentan terhadap krisis, telah memberikan tekanan pada sejumlah laju mata uang Asia, termasuk rupiah.
Sebelumnya dia juga pernah menyampaikan, dengan pergerakan rupiah yang kembali melemah terhadap Dolar AS, maka akan memunculkan spekulasi akan berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah. Belum adanya kejelasan akan hasil rapat The Fed telah memberikan imbas volatilitas yang cukup tinggi.
Kendati demikian, menurut dia, harus tetap dapat mencermati sentimen yang akan dirilis, dimana hal tersebut tentunya dapat berimbas negatif pada laju nilai tukar Rupiah. Dirinya melihat, bahwa kedepannya masih ada potensi akan berlanjutnya pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS.
“Tetap cermati sentimen yang akan dirilis. Laju rupiah diperkirakan di bawah target resisten Rp14.380 per USD. Rp 14.385-14.365 (kurs tengah BI),” tutup Reza. (*)
Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More
Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More