Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan RI secara resmi menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel seri SR019 dengan masa penawaran yang berlangsung pada 1-20 September 2023. Head of Digital Marketing Bibit.id, Angie Anandita Tjhatra, meyakini bahwa penerbitan SR019 akan kembali disambut positif oleh para investor di Indonesia.
Pasalnya, selain berbasis Syariah dan 100% dijamin oleh negara, para investor yang membeli SR019 di platform Bibit.id berkesempatan untuk mendapatkan cashback hingga Rp30 juta. Untuk promosi, Bibit memberikan cashback yang beragam pada investor, mulai dari Rp50 ribu, Rp100 ribu, Rp200 ribu, Rp600 ribu, Rp1 juta, Rp2 juta, Rp4 juta, Rp9 juta, Rp12 juta, Rp15 juta sampai Rp30 juta.
Baca juga: Instrumen Investasi SRBI Bakal jadi Saingan SBN?
Menurut Angie, animo masyarakat Indonesia terhadap investasi Surat Berharga Negara (SBN) mengalami perkembangan yang signifikan dari waktu ke waktu. Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, jumlah investor SBN di bulan Januari 2023 ada di angka 848 ribu investor, sementara di akhir bulan Juli 2023, angkanya meningkat jadi 929 ribu investor.
Terkait dengan produk, SR019 diterbitkan dalam dua tipe, yakni SR019-T3 dan SR019-T5, sehingga investor dapat memilih sesuai kebutuhan investasi mereka. SR019-T3 memiliki tenor tiga tahun dengan imbal hasil tetap (fixed rate) sebesar 5,95% per tahun. SR019-T5 memiliki tenor lima tahun dengan imbal hasil tetap sebesar 6,1% per tahun.
Dengan imbal hasil fixed rate, SR019 memberikan imbal hasil yang tetap stabil sampai jatuh tempo, meskipun kondisi ekonomi naik turun. Imbal hasil (kupon) SR019 juga dapat diterima investor setiap bulan. Sehingga, cocok untuk dijadikan alternatif passive income tetap bulanan.
“Imbal hasil SR019 lebih besar dari rata-rata bunga deposito bank BUMN dan pajaknya hanya 10%, berbeda dengan deposito yang pajaknya 20%. SR019 merupakan pilihan investasi berbasis Syariah yang sudah diawasi oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI,” kata Angie dalam keterangannya dikutip 4 September 2023.
Pembelian/pemesanan minimal untuk SR019-T3 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum Rp5 milyar, sementara pembelian/pemesanan minimal untuk SR019-T5 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum Rp10 milyar. SR019 merupakan jenis SBN yang dapat diperjualkan di pasar sekunder (tradable) sebelum jatuh tempo.
Untuk berinvestasi SR019 di Bibit, caranya sangat mudah. Investor cukup mengklik icon atau banner “Surat Berharga Negara (SBN)” di homepage aplikasi maupun website Bibit. Dalam hal ini, Bibit bermitra dengan Stockbit Sekuritas untuk mengelola pencatatan dan penyimpanan Rekening Dana Investor SBN milik investor.
Baca juga: SBN jadi Alat Negara Distribusikan Kekayaan ke Masyarakat
Nantinya, setelah investor melakukan pembayaran untuk transaksi SBN, investor akan menerima bukti transaksi berupa Bukti Penerimaan Negara (BPN). Di dalam BPN, terdapat Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN) yang diterbitkan langsung oleh negara serta menjadi bukti kepemilikan SBN yang dibeli.
“Alasan lain mengapa kami yakin SR019 akan ramai diminati investor adalah karena pada dua penerbitan SBN terakhir, yaitu Obligasi Negara Ritel seri ORI023 pada 30 Juni-20 Juli 2023 serta Sukuk Ritel seri ST010 pada 12 Mei-7 Juni 2023 silam, Bibit berhasil menjadi Mitra Distribusi kategori fintech dengan penjualan terbanyak. Artinya, kesadaran dan kepercayaan publik terhadap investasi SBN dan Bibit terus meningkat,” tambah Angie. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More