Jakarta – Seorang pelanggan setia salah satu market place di Tanah Air mengaku tertipu membeli produk jam tangan Swatch x Omega Mercury yang rupanya barang kw alias barang tiruan.
Dilansir laman mediakonsumen, Rabu (16/8), berikut kronologis yang diceritakan korban bernama Johny Irawan, warga Tangerang.
Saya merupakan pelanggan setia Blibli karena selama ini saya beranggapan produk yang dijual di blibli adalah produk original dan beda dengan marketplace yang lain.
Pada bulan Agustus 2022, saya tertarik dengan produk jam tangan Swatch x Omega Mercury di website blibli. Kebetulan barang tersebut cukup hype saat itu, sulit didapat dan harga yang ditawarkan sedikit di atas harga retail (di mana ini normal). Serta banyaknya testimoni yang menyatakan bahwa barang yang dijual adalah original.
Saya kemudian memutuskan membeli produk tersebut dengan harga Rp. 4.370.000 (invoice terlampir). Harga tersebut sedikit di atas harga retail dari Swatch dan bukan harga yang miring.
Barang tersebut ternyata dikirim dari Hong Kong (Sport_Pro). Saya tidak terlalu mempermasalahkan karena saya pikir sudah begitu banyak testimoni positif dan yang penting dijual melalui Blibli.
Akhirnya barang lebih kurang 2 minggu setelah order (19 Agustus 2022), sampai di rumah saya. Secara penampakan, tidak ada yang aneh, bahkan ada kartu garansinya segala (terlampir), yang semakin meyakinkan saya bahwa produk tersebut original.
Jam tangan tersebut saya pakai seperti biasa, di mana sebenarnya saya pakai hanya pada saat-saat tertentu saja, karena untuk keseharian saya pakai jam tangan yang lain. Namun belum setahun saya pakai, jarum panjang jam tersebut tiba-tiba enggak jalan namun jarum yang pendek jalan.
Saya kemudian membawanya ke Swatch di Summarecon Mal Serpong (SMS) untuk diservis, namun saya diinformasikan bahwa produk saya ini palsu. Lalu pihak Swatch memberikan indikasi perbandingan produk yang original dengan punya saya (terlampir penjelasannya) yang kemudian saya forward ke Blibli.
Penasaran, saya mampir lagi ke toko servis jam biasa (masih di daerah SMS juga). Jam tangan saya ini dibongkar dan saya diinfokan bahwa mesin jam tangan saya ini adalah mesin bekas dari China dan ada bagian yang sudah berlumut sehingga jarum panjangnya tidak jalan. Kata toko servis, kalau mau jalan, harus diganti dengan mesin yang sama dengan yang China dengan harga Rp. 850.000.
Dengan kejadian ini, saya kemudian komplain ke Blibli bahwa barang yang saya beli dari website mereka adalah palsu serta meminta pertanggungjawaban mereka. Awalnya saya dibuatkan laporan untuk di-refund, namun tidak lama kemudian, saya mendapatkan email bahwa refund saya ditolak (terlampir).
Alasannya karena masa klaim sudah lewat lama (15 hari dari tanggal beli) dan saya dilempar minta klaim ke asuransi. Padahal kalau saja barang tersebut tidak rusak, belum tentu saya tahu barang tersebut tidak original.
Namun asuransi juga membatalkan klaim saya karena alasan mereka klaim hanya dapat dilakukan apabila kerusakan >75% .
Jujur, saya sangat kecewa dengan Blibli. Ternyata mereka memfasilitasi penjualan barang palsu dan entah sudah berapa konsumen yang tertipu. Dan sampai saat ini saya melihat toko yang menjual masih dapat jualan di Blibli.
Saya berharap, dengan surat saya ini, pembaca yang pernah membeli barang yang sama dengan saya supaya bisa periksa barangnya kembali atau yang berniat untuk membeli, supaya lebih berhati-hati karena ternyata di Blbibli itu berseliweran barang palsu alias tidak original. Dan Anda sebagai konsumen apabila tidak jeli, Blibli tidak akan bertanggung jawab.
Johny Irawan
Tangerang
Jakarta – Pemerintah bakal memberikan bantuan tunai sebagai dukungan kepada para pekerja yang menjadi korban… Read More
Jakarta – Crazy Rich Surabaya, Budi Said mengajukan banding usai dirinya divonis 15 tahun penjara… Read More
Jakarta - Pemerintah meluncurkan paket kebijakan ekonomi 2025 dengan salah satu langkah utamanya adalah pemberian… Read More
Jakarta - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J. Rachbini… Read More
Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah mencatatkan capaian positif yang ditandai dengan… Read More
Jakarta - Pemerintah resmi menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen.… Read More