Internasional

Belarusia Mulai Dilatih Gunakan Senjata Nuklir Rusia

Jakarta – Angkatan udara Belarusia diketahui telah menyelesaikan latihan militer penggunaan senjata nuklir taktis milik Rusia agar lebih dekat dengan ‘target potensial’ di Ukraina dan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Eropa Timur dan Tengah.

Dalam sebuah video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia, Jumat (14/4/2023), terlihat pilot jet tempur Su-25 Belarusia mengikuti kursus pelatihan di Rusia untuk menggunakan senjata nuklir taktis.

Menteri Pertahanan Belarusia Viktor Khrenin mengatakan kesiapannya mengerahkan senjata nuklir statis Rusia yang telah disepakati oleh kedua negara.

“Ini bisa menjadi langkah selanjutnya untuk juga menjadi tuan rumah bagian dari persenjataan strategis Moskow,” katanya, dikutip The Independent, Senin (17/4/2023).

Pasukan Rusia sendiri menggunakan wilayah Belarusia untuk masuk ke Ukraina dari utara pada Februari 2022. Di mana, Belarusia berbagi perbatasan sepanjang 1.250 kilometer dengan anggota NATO, Latvia, Lituania, dan Polandia.

Diketahui, pembangunan senjata nuklir statis di Belarusia menandai pertama kalinya sejak tahun 1990 di mana Moskow akan menempatkan senjata semacam itu di luar negeri. Keputusan yang diambil putin disebut tidak melanggar perjanjian non-proliferasi nuklir.

“Tidak ada yang aneh di sini, AS juga telah melakukan ini selama beberapa dekade terakhir. Mereka sudah lama mengerahkan senjata nuklir taktis di wilayah negara sekutu mereka,” kata Putin dalam wawancara dengan televisi setempat, dikutip dari Reuters, 27 Maret 2023.

Meski tidak merinci kapan senjata nuklir statis tersebut akan dipindahkan ke Belarusia. Namun pembangunan fasilitas senjata akan rampung pada 1 Juli 2023.

“Kami sepakat akan melakukan hal yang sama, tanpa melanggar kewajiban kami. Saya tegaskan, tanpa melanggar kewajiban internasional kami tentang non-proliferasi senjata nuklir,” tambahnya.

Senjata nuklir taktis sendiri digunakan untuk keuntungan tertentu di medan perang yang mana memiliki kapasitas untuk melenyapkan sebuah kota.

Di sisi lain, NATO menyebut rencana Putin tersebut sebagai bagian dari retorika nuklir berbahaya dan tidak bertanggung jawab. Untuk itu, NATO akan terus melakukan pemantauan dengan cermat yang memungkinkan bisa mengarah kepada perang nuklir.

“NATO waspada, dan kami akan memantau situasi dengan cermat. Kami belum melihat adanya perubahan dalam postur nuklir Rusia yang akan membuat kami menyesuaikan diri,” kata juru bicara NATO Oana Lungesco.(*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Stasiun Whoosh Karawang Dibuka 24 Desember, Perjalanan Jakarta-Karawang Hanya 15 Menit

Jakarta - Stasiun Whoosh Karawang akan resmi melayani penumpang mulai 24 Desember 2024. Pembukaan ini… Read More

6 hours ago

Pemerintah Targetkan Revisi Aturan DHE SDA Terbit pada Januari 2025

Jakarta – Pemerintah tengah mempersiapkan aturan mengenai revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA)… Read More

10 hours ago

Ekspansi Bisnis, J Trust Bank Tambah Kantor Cabang Baru di Bali

Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) terus melakukan ekspansi bisnis dengan memperluas… Read More

10 hours ago

BI Uji Coba Penerapan QRIS Tap Berbasis NFC untuk Pembayaran Lebih Cepat dan Praktis

Jakarta – Bank Indonesia (BI) bersama Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) pionir layanan dan Perum DAMRI… Read More

11 hours ago

Bank Mandiri Salurkan Rp3 Triliun untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Jakarta – Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kolaborasi strategis dengan… Read More

11 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Bertahan di Zona Hijau ke Level 6.983

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (20/12) kembali ditutup bertahan pada… Read More

12 hours ago