Jakarta – Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) mengaku terus mendorong pelaku industri film atau cineas agar dapat berkolaborasi dengan industri perbankan dalam hal pembiayaan guna terus mengembangkan ekosistem perfilman nasional.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Akses Permodalan BEKRAF Fadjar Hutomo setelah menghadiri konfrensi pers kerjasama BEKRAF dan VIU di Kantor Kementerian BUMN Jakarta. Fadjar menilai, inisiasi kolaborasi tersebut sudah lahir saat pihaknya membentuk BEKRAF Akatara, sebuah kegiatan forum pembiayaan dan investasi untuk perfilman Indonesia berskala nasional.
“Sejak Alkatara malah adanya film fund, pilihan portofolio film dan kedepan kami harap makin banyak pembiayaan pada produksi film,” kata Fadjar di Jakarta, Senin 25 Febuari 2019.
Menurutnya hingga saat ini pembiayaan perbankan ke industri film masih sangat minim, sebab skema pembuatan film yang singat dinilai tidak cocok untuk perbankan.
“Investasi atau pembiayaan perbankan itu bukan tidak ada tapi memang rantai nilai film pendek. Jadi kita gak bisa bicara perbankan produksi satu film mungkin tidak cocok dalam skema perbankan,” tambah Fadjar.
Menurutnya saat ini skema permbiayaan perbankan lebih kepada rumah produksi dalam pembuatan beberapa film dan akan lebih jangka menengah panjang. (*)
Jakarta – Maya Watono resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) Holding BUMN sektor aviasi dan… Read More
Jakarta - PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp158,60… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tegas melaksanakan langkah-langkah pengawasan secara ketat terhadap PT… Read More
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (22/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - Rupiah berpeluang masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat ketegangan geopolitik Ukraina dan Rusia… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Jumat, 22 November… Read More