Perhelatan pertama Bekraf Developer Day sendiri mendapat sambutan luar biasa dari para calon developer digital lokal. Dari target 500 peserta, tercatat diikuti sekitar 600 lebih peserta yang datang dari berbagai sudut Kota Manado. Kehadiran para peserta diharapkan bisa melahirkan berbagai aplikasi atau game yang memberikan solusi bagi permasalahan Kota Manado.
“Sebenarnya tiap daerah punya problem sendiri yang bisa disolusikan secara digital. Itu challenge kami. Kami mau mengajak mereka (peserta BDD) untuk membangun produk produk digital yang bisa memberikan solusi atas problem daerah,” ucap Hari Sungkari.
Baca juga: Berharap Pertumbuhan dari Ekonomi Kreatif
Hari menambahkan, bahwa anak muda generasi milenia saat ini sebenarnya sudah akrab dengan berbagai produk digital di bidang makanan, transportasi, atau layanan publik lainnya. Namun, peran developer lokal harus ditingkatkan lagi sehingga produk digital tidak didominasi oleh merek-merek besar dari luar negeri.
Oleh karena itu, tutur Hari, diperlukan kolaborasi antara akademisi, pelaku bisnis, komunitas dan pemerintah untuk melakukan percepatan pengembangan startup lokal yang berkualitas seperti game Tahu Bulat dan Teka Teki Saku. (*) Suheriadi
Page: 1 2
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta – Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengungkapkan latar belakang penembakkan terhadap Kasat Reskrim Polres… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More