BEI Ungkap Ada 3 Perusahaan Jumbo akan IPO Akhir Tahun Ini

NTT – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan bahwa tiga perusahaan dengan aset jumbo atau biasa disebut lighthouse company (perusahaan mercusuar) akan melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dalam waktu dekat.

Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Utama BEI, Iman Rachman, dalam Capital Market Journalist Workshop di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis, 31 Oktober 2024. Iman menyebutkan bahwa salah satu dari perusahaan tersebut berasal dari sektor energi.

“Insyaallah (sekitar) November-Desember tahun ini, (target IPO) tiga lighthouse yang memiliki market cap Rp3 triliun dengan free float 20 persen bisa terpenuhi,” ungkap Iman dalam paparannya.

Baca juga: Bos BEI Harap Ada BUMN IPO di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Iman menjelaskan bahwa ketiga perusahaan jumbo tersebut termasuk dalam 28 emiten yang berada di pipeline IPO per 25 Oktober 2024. Berdasarkan POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 16 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp250 miliar, termasuk tiga perusahaan lighthouse.

Sementara itu, perusahaan lainnya terdiri dari 10 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar, serta dua perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp50 miliar.

BEI optimistis jumlah perusahaan yang terdaftar dalam kategori lighthouse akan terus meningkat, seiring dengan bertambahnya minat perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor untuk memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan.

“BEI senantiasa akan memberikan dukungan yang diperlukan untuk mendorong pencatatan saham perusahaan-perusahaan yang potensial untuk berkembang di Pasar Modal Indonesia,” imbuhnya.

Baca juga: 30 Perusahaan Resmi Bergabung di Bursa Kripto CFX, Simak Daftarnya

Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kategori lighthouse harus memiliki aset di atas Rp3 triliun, dan setidaknya 15 persen porsi saham yang dimiliki publik.

“Perusahaan yang kita anggap lighthouse company, itu kita selalu targetkan. Pada prinsipnya, ke semua yang besar-besar (itu) kita approach. Pokoknya sepanjang tahun ini paling tidak yang kita kategorikan lighthouse itu bisa tercatat di antara (target) 200-250 pencatatan efek pada 2024,” ujar Nyoman dalam kesempatan lain. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

34 mins ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

1 hour ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

1 hour ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

3 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

3 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

6 hours ago