Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan jumlah investor pasar modal syariah bisa menembus 1 juta pada 2024. Optimisme tersebut sesuai dengan pertumbuhan jumlah saham syariah di BEI.
“Target kita sekitar 1 juta jumlah investor pasar modal syariah pada 2024,” kata Direktur Utama BEI Iman Rachman, dalam acara Peluncuran Investasi Serba Syariah, Selasa (9/1/2024).
Ia mengatakan, saat ini pasar modal syariah sudah semakin maju dan diminati banyak investor. Hal ini tercermin dari jumlah saham-saham syariah yang tercatat di BEI, yang sudah menyentuh lebih dari 50 persen selama 5 tahun terakhir.
Baca juga: Investor Terus Tumbuh, Pasar Saham Indonesia Menguat 2,71 Persen di Desember 2023
Di mana, dari total pencatatan 931 saham, 69 persen di antaranya adalah saham syariah. Sejalan dengan peningkatan jumlah saham tersebut, investor syariah pun meningkat 211 persen selama lima tahun terakhir dari 44.536 investor pada 2016 menjadi 136.418 investor pada Desember 2023.
“Jumlah investor syariah meningkat 211 persen dalam 5 tahun terakhir dari 44.536 investor pada 2016 menjadi 136.418 investor di Desember 2023,” jelasnya.
Baca juga: Awas! OJK Diam-Diam Nyamar jadi Intel di Warung Kopi, Gali Informasi Pasar Modal
Pihaknya pun terus mendorong pertumbuhan jumlah investor syariah dengan berbagai kemudahan seperti membuka rekening hingga bertransaksi saham.
Sejalan dengan itu, BEI juga mendorong peningkatan literasi dan inklusi pasar modal syarah sehingga para investor berminat berinvestasi akan meningkat. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (22/11) ditutup… Read More
Jakarta – Maya Watono resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) Holding BUMN sektor aviasi dan… Read More
Jakarta - PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp158,60… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tegas melaksanakan langkah-langkah pengawasan secara ketat terhadap PT… Read More
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (22/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - Rupiah berpeluang masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat ketegangan geopolitik Ukraina dan Rusia… Read More